MALANGVOICE– Pemerintah Kota Batu berkeinginan untuk menjadikan kawasan perkotaan sebagai daerah yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Serta sistem dan penataannya juga harus bisa mencegah banjir yang kerap terjadi di ruas jalan. Hal ini dilakukan dengan melakukan perbaikan jalur pedestrian di ruas jalan protokol. Bahkan konsepnya yang baru ini harus bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kota Batu.
Di antara trotoar yang mulai diperbaiki adalah di Jl Panglima Sudirman yang merupakan jalan protokol Kota Batu. Trotoar yang menghubungkan alun- alun kota menuju balai kota kini sudah mulai dibongkar. Dalam konsepnya, trotoar yang baru akan dibangun dengan bahan fosfor sehingga dapat menyala di saat gelap (glow in the dark).
“Sesuai perencanaan, pembangunan trotoar di ruas jalan protokol ini bisa menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan untuk datang ke Kota Batu,” Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat.
Baca juga
Perumda Tugu Tirta Butuh Pemimpin yang Profesional dan Jaga Sinergisitas Malang Raya
Pj Wahyu Hidayat Paparkan Gambaran RDTR Kota Malang ke Kementerian ATR/BPN
Jadi Leading Sector, DLH Siapkan Konsep Car Free Day pada 2025
Ia menjelaskan bahwa dalam pengerjaan, jalur pedestrian di sisi utara Jl Panglima Sudirman yang diperbaiki mencapai panjang 955 meter. Adapun untuk sisi selatannya hanya sepanjang 600 meter. Karena di sisi ini merupakan program lanjutan tahun 2023.
Perbaikan pedestrian jalan protokol menjadi program prioritas yang mulai dilaksanakan pada bulan Juli ini. Dan unruk merealisasikan trotoar glow in the dark ini maka Pemkot Batu telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 7 miliar.
“Dan anggaran yang digunakan untuk memperbaiki pedestrian ini berasal dari APBD 2024.,” jelas Alfi.
Program perbaikan pedestrian tidak hanya dilakukan di Jl Panglima Sudirman. Tercatat ada dua ruas jalan protokol lain yang akan dipercantik. Yaitu, lajur jalan Brosem atau Jl Bromo-Jl Semeru, dan Jl Diponegoro. Namun untuk tahap awal dikerjakan ada di Jl Panglima Sudirman.
Ditambahkan Kabid Bina Marga DPUPR Kota Batu, Eko Setyawan bahwa revitalisasi pedestrian ini diawali dengan dengan pembongkaran trotoar lama. Bagian aset sudah memberikan lampu hijau untuk pembongkaran trotoar ini. Dan diperkirakan pekerjaan ini akan selesai dalam dua minggu ke depan,.
“Dalam perbaikan ini trotoarnya kita beri fosfor agar bisa memantulkan cahaya kalau malam hari.. Dan dengan anggaran Rp 7 milliar ini diperkirakan proyek akan selesai selama empat bulan atau hingga akhir bulan Oktober,” ujar dia.
Selain membangun trotoar, DPUPR juga melakukan penataan pohon tepi jalan yang tumbuh di sekitar lokasi pembangunan. Untuk itu mereka akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, dan DPUPR Provinsi Jatim. Karena lokasi pembangunan berada di jalan provinsi.
“Pohon ini kita tata, kita data dulu berapa pohon yang harus dipindahkan, berapa pohon pengganti yang harus disiapkan. Tetap ditanam pohon jenis Tabebuya,” tandas Eko.(Der)