Anggaran ‘Gendut’ di Lima OPD Pemkot Malang, Ini Penjelasan Sutiaji

Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi dan Sekda Kota Malang Wasto usai paripurna di DPRD Kota Malang, Selasa (25/9). (Aziz Ramadani/MVoice)
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi dan Sekda Kota Malang Wasto usai paripurna di DPRD Kota Malang, Selasa (25/9). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Paripurna perdana Wali Kota Malang Sutiaji membahas Ranperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2018. Tercatat ada 5 OPD (dulu SKPD) yang alami kenaikan anggaran yang lumayan besar.

Rinciannya, Dinas Pendidikan Rp 58 miliar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp 48 miliar, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Rp 30,5 miliar, Satpol PP Rp 28 miliar, Dinas Kesehatan Rp 25,5 miliar.
Ditotal dari 5 OPD tersebut anggaran capai Rp 190,8 milar.

Jumlah anggaran yang diajukan dalam APBD Perubahan tersebut dinilai masih dalam batas kewajaran. Sebab, telah sesuai dengan program-program yang telah direncanakan dalam KUA-PPAS APBD Perubahan tahun anggaran 2018. Terutama implementasi dalam komitmen kerja Wali Kota Malang Sutiaji dan wakilnya Sofyan Edi Jarwoko massa bakti 2018-2023.

“Menarik memang. Karena pendapatan terus naik dan akan terus kami tingkatkan.
APBD Perubahan ini dilakukan sesuai program komitmen kami Prasetya Sejahtera. Kami internalisasi dalam OPD-OPD,” kata Sutiaji kepada awak media.

Implementasinya, lanjut Sutiaji, ada pada belanja langsung, yakni sebesar 60,38 persen. Sedangkan untuk belanja tidak langsung sebesar 39,62 persen. Dicontohkannya, Dinas Pendidikan untuk mendukung UNBK. Jika tahun lalu sekolah melaksanakan UNBK 3 shift, ke depan jadi 2 shift.

“Lalu Satpol PP, untuk bagian pemadam kebakaran diprogramkan pembelian mobil tangga yang menjangkau gedung tinggi. Apalagi kasus kebakaran sering terjadi,” urainya.

Selanjutnya, anggaran diprogram untuk pembenahan infrastruktur. Dicontohkannya jalan berlubang di Kota Malang ke depan bakal mulus.

“Jika sudah tidak jalan berlubang, PR selanjutnya tidak ada lubang yang berjalan,” kelakar Sutiaji.(Hmz/Aka)