MALANGVOICE – APBD 2022 Kota Batu senilai Rp1,1 triliun masih terserap 36 miliar atau 3,25 persen hingga akhir Februari. Rata-rata OPD mampu merealisasikan 3,16 persen.
Kabid Perbendaharaan dan Akuntansi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Batu, Ari Chrisdiyanto menyebutkan, realisasi serapan tertinggi di awal tahun ini masih digunakan untuk membayar gaji pegawai. Selain itu juga digunakan untuk membayar kebutuhan pokok. Mulai dari pembayaran listrik, air, jejaring internet dan telepon.
“Jika diprosentasekan, serapan tertinggi ada di kecamatan se Kota Batu. Prosentase serapannya rata-rata mencapai enam persen. Selain di kecamatan, untuk serapan anggaran tertinggi ada di Sekretariat DPRD. Serapannya senilai Rp 3,6 miliar atau 6 persen. Anggaran itu diperuntukkan untuk pembiayaan anggota DPRD Kota Batu,” papar dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, masalah serapan saat ini masih dalam tahap sinkronisasi aturan baru. Walau agak telat, pihaknya optimistis pada triwulan selanjutnya serapan anggaran akan semakin tinggi.
“Pada awal tahun ini Pemkot Batu masih berkutat pada belanja operasi untuk kegiatan sehari-hari. Contohnya seperti belanja pegawai. Sedangkan untuk belanja barang dan jasa mulai dilaksanakan pada triwulan kedua,” ujar Punjul.
Dia merinci, untuk realisasi belanja menggunakan anggaran besar adalah belanja barang dan jasa. Sedangkan pada triwulan pertama ini biasanya masih dalam persiapan untuk tender pengadaan.
“Selanjutnya pada triwulan kedua dilakukan tender dan proses pengerjaannya,” imbuhnya.(der)