MALANGVOICE – Tim peneliti Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang membuat pakan ternak berbahan lokal yang murah untuk membantu Asosiasi Peternak Kelinci Mandiri meningkatkan produktifitas ternaknya di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jumat (25/8).
Ketua Tim Peneliti, Dr Ir Eko Marhaeniyanto, MP, menjelaskan, mahalnya harga pakan menyebabkan peternak berupaya menyusun pakan konsentrat secara mandiri dengan menggunakan sarana pendukung sederhana. Pihaknya membantu membuat formula pakan yang sesuai dengan kebutuhan kelinci.
“Ada dua mitra yang kami gandeng, yaitu Asosiasi Peternak Kelinci Mandiri dan Kelompok Wanita Hemara. Keduanya saling berkaitan sehingga kami jadikan satu penelitian untuk program Ipteks Bagi Masyarakat (iBM) yang dibiayai Dikti,” kata Eko melalui keterangan tertulis kepada MVoice.
Dengan adanya pakan yang diproduksi sendiri, tambah Eko, biaya produksi budidaya kelinci jadi jauh lebih murah. Selain itu, keuntungan usaha menjadi lebih meningkat dengan menjual pakan kelinci secara komersial.
“Kami juga membantu beberapa peralatan yang belum ada, seperti mesin pencetak pellet dengan kapasitas produksi 75-100 kg/jam,” sambung Eko.
Selain Asosiasi Peternak Kelinci, bantuan juga didiberikan kepada Kelompok Wanita Hemara yang bergerak dibidang pengolahan daging kelinci. Bantuan ini berguna untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas produksi, serta diversifikasi bahan olahan agar omset penjualan naik.
“Dukungan peralatan dari tim berupa alat penggiling daging, panci presto, pedal sealer serta mesin penepung tulang. Kami juga damping warga dengan diversifikasi bahan olahan sehingga produk yang dihasilkan betul-betul terjadi peningkatan dan tepat sasaran,” pungkas Eko.(Choi/Ak)