MALANGVOICE – Ide menarik mengolah limbah barang bekas datang dari mahasiswi jurusan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Nabila Rahma, mahasiswi angkatan 2013, berhasil mengolah sampah dari banner menjadi peluang usaha yang menjanjikan, yaitu kerajinan tas/fashion.
Menurut Nabila, banner bekas sama seperti plastik lainnya, susah diurai sehingga cenderung mencemari lingkungan. Selain itu, sampah banner kebanyakan tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja.
“Padahal bahan banner itu kuat dan kaku. Lalu muncul ide untuk mengolah banner jadi bahan tas,” katanya.
Nabila kemudian mulai membuat aneka jenis tas berbahan banner. Pengerjaan satu buah tas bisa memakan waktu 1-2 jam tergantug tingkat kesulitan. Dalam 1 minggu, Nabila bisa membuat 10-30 tas.
Bahan baku dia dapatkan dari membeli banner bekas di toko loak. Nabila juga butuh benang khusus untuk menjahit banner.
Meski baru direalisasikan sejak 2016 lalu, Nabila kini punya 2 pegawai untuk membantunya. Satu tas bisa ia banderol Rp 65 ribu hingga Rp 200 ribu. Nabila mempromosikannya lewat sosial media.