MALANGVOICE – Malam puncak Guangzhou Award akhirnya rampung, Rabu (7/12) semalam. Kota Malang melalui Kampung Glintung Go Green (3G) ambil bagian sebagai finalis dalam ajang itu.
Sayangnya, inovasi Gerakan Menabung Air (Gemar) tidak sampai menembus lima besar. Hal itu terungkap ketika dewan juri memberi pengumuman semalam. Meski begitu, predikat sebagai finalis tetaplah membanggakan.
Gagal masuk 5 besar mas
Betapa tidak, dalam even bertajuk lengkap Urban Innovation Guangzhou Award, sebenarnya 15 finalis sudah merupakan pemenang lantaran masing-masing memiliki keunikan. Nominasi yang berhasil masuk lima besar, dianggap paling memberikan inspirasi dalam sharing inovasi.
Di ajang ini, penekanannua ialah saling berbagi inovasi antar finalis. Sebelumnya, 15 finalis ini sudah terjaring, menyisihkan total 301 peserta. Wali Kota Malang, HM Anton, bangga atas inovasi warga Kampung 3G.
“Baru pertama kali kita menjadi perwakilan Asia dan menerima penghargaan prestisius seperti ini,” ungkap suami Hj Dewi Farida Suryani itu.
Menurut Anton, sukses ini merupakan sejarah yang lahir dari komitmen kuat mengembangkan inovasi terus-menerus. Dengan keikutsertaan ini, lanjutnya, Kota Malang mengajak seluruh kota di dunia untuk berkalaborasi dan berinovasi demi kebaikan umag manusia.
“Kami berterima kasih kepada Guangzhou Award, seluruh dewan juri, dan segenap panitia yang telah memberikan kesempatan menyampaikan permasalahan Kota Malang, serta kiat menyeleseikannya,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Bambang Irianto, cukup tersanjung lantaran jerih payahnya mendapat penghargaan internasional. Menurutnya, status 15 besar dunia merupakan prestasi luar biasa.
“Kami juga mendapat pembelajaran luar biasa. Terima kasih pada semua pihak yang telah berperan serta hingga Kampung 3G bisa menjadi inspirasi dunia dalam Gemar yang merupakan kemenangan kecil dalam mewujudkan SDGs (Sustainability Development Goals,” paparnya.