MALANGVOICE – Keberadaan Kamporng Glintung Go Green (3G) di Kota Malang tidak sekadar jadi ikon simbolik sebagai destinasi wisata edukasi. Lebih dari itu, rutinitas di kawasan tersebut patut diacungi jempol.
Betapa tidak, kerja bakti sudah menjadi budaya tanpa perlu menunggu momen-momen tertentu di kawasan yang terletak di RW 23 Glintung, Purwantoro, Kota Malang itu. Ketua RW setempat, Bambang Irianto, menyebut, SOP pada tiap kerja bakti sudah disusun.
“Ini membuat semuanya berjalan efektif dan efisien, tidak asal kerja bakti. Ada yang melaksanakan siang, ada juga sore,” ungkapnya.
Bahkan, ada pula yang meluangkan waktu khusus pada malam hari. Kelompok ini biasanya dijuluki ‘Suku Dalu’. Selain itu, kelompok lain menamakan diri sebagai ‘Srikandi 3G’, yakni yang terdiri dari kaum hawa.
“Budaya ini yang acap kali mengundang banyak wisatawan berkunjung hanya untuk mengamati kerja bakti warga,” papar Bambang.
Ini sekaligus membuktikan, gotong royong sebagai sikap hidup yang sudah digaung-gaungkan sejak era Bung Karno, bukan sekadar jargon belaka, melainkan sudah menjadi ruh warga setempat.
Ketua PKK Glintung RW 23, Erni Handayani, mengatakan, semangat ibu-ibu memang makin bertambah, seiring bertambahnya usia Kampoeng 3G. Mereka tak segan keluar rumah untuk merawat lingkungan sekitar.
“Ibu-ibu ‘Srikandi’ ini sudah semakin kompak, saya sebagai Ketua PKK RW merasa tidak kesulitan mengkoordinir, karena kesadaran dan sikap tanggap sudah luar biasa. Mereka sudah sadar posisi masing-masing,” tandasnya.