MALANGVOICE – Pencinta kopi bukan saja dari kalangan pria, tapi juga wanita. Namun ketika hamil, wanita perlu memerhatikan jumlah asupan kopi per hari agar tidak berdampak pada kehamilan.
Salah satu alasan mengapa kopi cukup mengancam ibu hamil menurut bidan Puskemas Tegalgondo, Umi Rachmawati, adalah karena kafein dapat menembus plasenta ibu hamil dengan mudah dan bisa berdampak pada detak jantung bayi.
“Penting untuk membatasi jumlah asupan kafein ibu hamil menjadi 200 mg per hari atau sekitar 2 cangkir kopi,” tandas dia.
Pada orang normal, meminum terlalu banyak kopi dapat menimbulkan gejala kecemasan, insomnia, jantung berdetak kencang, gangguan pencernaan dan tremor. Ibu hamil juga dapat merasakan efek samping yang sama.
Selain itu, dampak kelebihan asupan kafein juga diduga mampu meningkatkan beberapa kemungkinan keguguran janin, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan anemia.
Sebenarnya bukan asupan kopi saja yang perlu dibatasi oleh ibu hamil, namun juga makanan dan minuman lain yang mengandung kafein. Contoh makanan atau minuman selain kopi yang mengandung kafein adalah cokelat, minuman ringan dan teh.
Selain itu, zat ini juga biasanya ditambahkan ke dalam obat flu dan minuman pembangkit tenaga (energy drink).
“Sebelum mengonsumsi biasakan baca informasi mengenai kandungan yang tertera pada kemasan. Batas maksimal konsumsi kafein bagi ibu hamil dalam sehari adalah 200 mg atau setara dengan dua cangkir kopi instan,” ingatnya lagi.
Minuman alternatif yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil adalah jus buah, atau teh tanpa kandungan kafein.