MALANGVOICE – Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk mendorong pengembangan persusuan di Indonesia, pendekatan dari sisi konsumsi dan produksi.
Dirjen PKH (Pertrnakan dan Kesehatan Hewan), Dr Ir Muladno MSA, mengatakan, pendekatan dari sisi konsumsi bisa dari sosialisasi pentingya konsumsi susu bagi masyarakat.
Peningkatan konsumsi susu menjadi penghela sisi produksi dalam menyediakan pangan susu tersebut. Namun jika upaya peningkatan produksi lambat, maka yang terjadi adalah membesarnya gap antara produksi dalam negeri dan impor semakin besar.
“Menurut catatan, Indonesia termasuk pengimpor susu sebanyak 265 ribu ton dalam bentuk bubuk dan condensed/evaporated milk.
Impor sudah melampau 80% untuk pemenuhan kebutuhan susu nasional, sehingga dikhawatirkan Indonesia ketergantungan akan impor semakin membesar,” katanya beberapa menit lalu.
Itulah kenapa, menurutnya, perlu sekali pendekatan dari sisi produksi, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan sapi perah sebagai penghasil utama susu, sehingga harus ada terobosan yang signifikan.
“Impor boleh, tapi tujuannya untuk ekspor, mengingat kita sudah masuk era globalisasi,” katanya.