MALANGVOICE – Himpunan Provider Outbound Indonesia (HPOI) Jawa Timur menggelar gathering bulanan di Block Office Kota Batu. Pemilihan tempat di Batu bertujuan menarik minimal 20 persen dari wisatawan yang datang.
Mereka datang dari berbagai daerah (cluster) di Jawa Timur, seperti Mojokerto, Banyuwangi, Nganjuk, Kediri, Kota Batu sendiri, dan lain-lain. Apalagi mereka sering membawa tamu ke Batu, namun tidak pernah bersinggungan dengan Pemkot.
“Dengan melaksanakan kegiatan di sini secara tidak langsung akan berhubungan dengan Pemkot. Padahal potensi di Batu ini besar untuk menjadi tempat outbound,” kata Direktur Kaliwatu Rafting, Rofik Hidayat, kepada media di sela-sela gathering.
Menurutnya, banyak sekali permintaan outbound ke Kota Batu karena akomodasinya lengkap tidak seperti di daerah lain. Termasuk potensi wisatawannya besar sehingga akan banyak peluang.
“Kalau di sini kan kita bisa outbound dengan dukungan wisata lain, jadi di combain sehingga menarik. Termasuk udara bagus, hotel, rumah makan, support wisatanya banyak. Coba bandingkan tempat lain, tidak selengkap Batu,” imbuh Rofik.
Mewakili Pemkot Batu, Kepala BKD, Achmad Suparto, mengatakan, potensi wisatawan yang datang di Kota Batu hampir 4 juta orang pada 2015. Sehingga bisa dimanfaatkan provider outbound.