MALANGVOICE – Sejumlah kasus penipuan dengan modus mengaku polisi (gadungan) yang dialami pelajar, membuat orangtua khawatir terhadap keselamatan buah hatinya.
Seperti diungkapkan Kholifah. Ibu tiga anak ini waswas, karena putrinya yang saat ini duduk di bangku SMA kerap memakai kendaraan bermotor untuk ke sekolah.
Kekhawatirannya beralasan, karena ia mendengar kabar bahwa polisi gadungan berkeliaran mengincar pelajar berseragam.
“Ada cerita dari teman-teman, ada pelajar yang gara-gara takut ketemu polisi, akhirnya kabur. Apesnya, teman yang dia bonceng nggak ikut kabur, akhirnya dibawa polisi gadungan itu. Bahkan saking takutnya, anak yang dibawa polisi ini loncat dari motor. Untung ditolong warga,” kata dia.
Agar kejadian serupa tak menimpa putrinya, perempuan yang akrab disapa Olif ini lebih ketat memantau kelengkapan surat kendaraan, agar polisi gadungan tak ada alasan membawa putrinya.
Selain itu ia juga intens memantau kegiatan anak keduanya itu. “Kalau pulang agak telat pasti saya telpon, untuk memastikan apakah dia tidak apa apa. Lalu saya minta, selesai sekolah harus langsung pulang. Nggak usah nongkrong sama teman-temannya,” ucap dia.
Hal senada disampaikan Dian Agustin. Ibu tiga anak yang tinggal di kawasan Jalan Surabaya itu memilih antar jemput sendiri anaknya. Sebelumnya Dian meminta putri keduanya untuk naik angkot, demi belajar mandiri.
“Gara-gara berita itu, saya jadi agak waswas. Dia nggak boleh nongkrong di pinggir jalan lama-lama. Nanti kalau disamperin orang nggak dikenal, bahaya,” kata Dian.