MALANGVOICE– Generasi muda perlu diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas status kesehatan. Apalagi usia remaja memasuki fase krusial yang mulai aktif secara mandiri dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial masyarakat. Tidak jarang dalam prosesnya, remaja bersinggungan langsung dengan berbagai faktor risiko yang dapat membahayakan kesehatan.
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu di SMP Diponegoro Kota Batu, Senin (22/9). Sosialisasi ditanamkan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik untuk berperilaku hidup sehat. Kegiatan tersebut diikuit sebanyak 90 pelajar mulai dari kelas 7 hingga 9.
Graha Amarilis Karsa Husada Layanan Kesehatan Serasa Hotel Berbintang
Para peserta didik dibekali pengetahuan dalam menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Yakni dengan menjaga kebersihan, menguras genangan air, serta menutup tempat air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Faktor lingkungan yang kurang terawat menjadi penyebab potensial nyamuk berkembang biak.
Kepala Dinkes Kota Batu, Aditya Prasaja menuturkan, PHBS di lingkungan sekolah bertujuan untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, dan mewujudkan sekolah yang bersih dan nyaman. Maka ada beberapa tahap dalam penerapan PHBS di lingkungan sekolah. Mulai dari tahap edukasi kepada peserta didik, siswa, guru dan staf sekolah melalui kegiatan seperti ceramah, poster, dan materi pembelajaran.
Tahap berikutnya yakni memperkenalkan dan membiasakan perilaku PHBS melalui kegiatan rutin seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan, membuang sampah pada tempatnya, dan membersihkan lingkungan sekolah. Serta menyediakan fasilitas pendukung seperti jamban yang bersih, fasilitas cuci tangan, dan tempat sampah yang memadai.
“Indikator PHBS di sekolah mencakup perilaku mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan dan minuman sehat di kantin sekolah, membuang sampah pada tempatnya, memberantas jentik nyamuk, menggunakan jamban sehat, tidak meludah sembarangan,” papar Adit.
Selain melakukan sosialisasi PHBS, Dinkes Kota Batu juga melakukan pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) di SMP Diponegoro Kota Batu. Ditujukan agar menumbuhkan kesadaran dan kemampuan peserta didik dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan peduli kebersihan lingkungan.
Pembentukan KKR berdasarkan Permenkes nomor 25 tahun 2014. Para kader ini merupakan sukarelawan untuk melaksanakan upaya pelayanan kesehatan kepada diri sendiri, teman, keluarga, dan masyarakat. Melalui pembinaan KKR, Dinkes Kota Batu ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatan remaja.
“KKR memiliki tiga peran, yakni edukator yang memberikan pengetahuan kepada teman maupun keluarga dalam menjalankan PHBS. Kedua sebagai motivator yakni memberi semangat kepada teman maupun keluarga dalam melaksanakan PHBS. Ketiga sebagai konselor, yakni menjadi teman bicara dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan yang dihadapi teman sebayanya,” papar Adit.
Sementara itu, Kepala SMP Diponegoro Kota Batu, Yuni Purwaningsih menyambut baik kegiatan yang digelar Dinkes Kota Batu. Menurutnya, kegiatan sosialisasi kesehatan semacam ini sangat ditunggu-tunggu untuk menumbuhkan kesadaran bagi anak didiknya. Sehingga diharapkan juga mampu menjalankan tugasnya dalam upaya promotif dan preventif terkait masalah kesehatan di lingkungan sekitar mereka.
“Dengan adanya pembinaan KKR ini semoga bisa membantu kegiatan UKS. Kader ini juga dapat berperan sebagai role model, memberi contoh nyata bagi teman-teman sebayanya dalam menjalankan PHBS,” pungkasnya.(der)