MALANGVOICE- Deputi Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Leontinus Alpha Edison, memantau langsung proses cek kesehatan gratis (CKG) di Ponpes Al Islahiyah, Singosari, Kabupaten Malang, Jumat (8/8).
Sebanyak 450 santri, guru, orang tua dan masyarakat sekitar antusias mengikuti CKG yang dilaksanakan dengan kerja sama Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Pemeriksaan kesehatan lengkap mulai tekanan darah, THT, cek mata, kolesterol, gula darah, hingga berat badan.

Pagelaran Budaya Sandjiwa, Mahasiswa UMM dan Museum Panji Hidupkan Kembali Permainan Tradisional
Menurut Leontinus, CKG merupakan instruksi khusus dari Presiden RI, Prabowo Subianto kepada Kemenko PM yang diberi mandat melaksanakan di sejumlah tempat. Di Malang merupakan yang pertama kali digelar di lingkungan pondok pesantren.
“Sekarang kami bisa melihat Kabupaten Malang mendukung Global Talent Day dan aktivitas CKG di sini. Sekaligus kami coba sukseskan di lingkungan pesantren,” katanya.
Dengan adanya CKG diharapkan bisa mendeteksi penyakit anak sejak dini. Setelah itu bisa diambil langkah untuk penanganan ataupun pencegahan.
Karena itu Kemenko Bidang PM akan berupaya menyukseskan kegiatan tersebut.
“Karena hidup sehat bukan hanya ketika kita mulai terdekteksi sakit terus ke rumah sakit, tapi pola hidup sehat itu harus dari pola makan, aktivitas olahraga nah deteksi dini penting,” jelasnya.
Ia menjelaskan, santri di lingkungan pondok pesantren dipilih karena memiliki kontribusi positif untuk pendidikan di Indonesia. Itulah sebabnya CKG di pesantren juga akan diperhatikan setelah masuk ke sekolah-sekolah.
Terkait percepatan CKG, Leontinus menyebut akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan tentunya di tingkat pusat.
“Tidak hanya menjadi beban satu pihak tapi ini tugas mulai yang kami lakukan bersama-sama. Dengan kolaborasi dan bergerak jumlah skala besar tidak akan menjadi masalah,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, sangat mengapresiasi adanya CKG di lingkungan pesantren. Menurutnya hal serupa akan terus dilakukan di berbagai tempat.
“Kami sangat terima kasih karena sudah memberikan kesempatan kepada Kabupaten Malang. Harapan saya tidak berhenti di sini tetapi ada tindak lanjut kegiatan lain,” kata Lathifah.
Pengasuh Ponpes Al Islahiyah, Anisah Mahfudz, mengatakan pemeriksaan kesehatan santrinya jarang dilakukan. Makanya ia meminta seluruh santri agar antusias mengikuti cek kesehatan.
“Kami sangat senang karena ini sesuai harapan kami merawat fisik santri. Di sini setiap hari pasti ada yang sakit, mulai pusing, sakit lambung dan ada beberapa asma,” jelas Anisah.(der)