Bawa Semangat Kolektif Sinergikan Pembangunan Berkelanjutan Malang Raya

MALANGVOICE– Ketiga kepala daerah di Malang Raya duduk bersama mempertajam langkah aksi kolaboratif melalui Forum Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah Malang Raya.

Kegiatan tersebut digelar di ruang rapat utama Balai Kota Among Tani, Kota Batu pada Jum’at malam (18/7). Wali Kota Batu, Nurochman, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Bupati Malang HM Sanusi memiliki persepsi dan komiten yang sama dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan.

Gagasan sinergi kerja sama Malang Raya sebetulnya bukan isu baru. Para pemimpin di era sebelumnya pernah mendiskusikan rencana sinergi kerja sama. Namun hal tersebut masih sebatas wacana di awang-awang. Kali ini, Nurochman bersama Wahyu dan Sanusi berupaya membumikan program-program strategis sinergi kerja sama ini agar bisa segera direalisasikan. Dibentuknya kembali semangat kolektif ini juga tak lepas dari aspek histori yang sama sekaligus menghadapi sejumlah tantangan serupa.

Raih 137 Emas di Porprov Jatim 2025, Suryadi Angkat Topi untuk Keberhasilan Lonjakan Prestasi Kota Malang

Kesamaan akar historis dan tantangan yang dihadapi bersama menjadi senyawa yang dapat mengintegrasikan kebijakan antar pemda di Malang Raya. Melalui forum strategis itu ada sejumlah isu yang dibahas dan nantinya akan diimplementasikan secara konkret. Yakni pembangunan infrastruktur jalan tol dan jalan tembus antarwilayah, moda transportasi massal, pengelolaan sumber daya air, hingga isu klasik sampah.

Dalam forum tersebut disepakati pembentukan pokja lintas daerah yang dipimpin sekda. Langkah ini agar kebijakan ketiga pemda dapat diintegrasikan serta mempercepat realisasi. Kabupaten Malang ditunjuk menjadi koordinator bidang transportasi. Kota Batu memimpin bidang sumber daya air. Kota Malang ditunjuk sebagai koordinator pengelolaan sampah. Tak hanya itu, forum PDAM lintas daerah juga akan segera difungsikan untuk memperkuat ketahanan air Malang Raya. Semua diarahkan pada tujuan utama Malang Raya harus bisa tumbuh bersama, seimbang dan berkeadilan.

Wali Kota Batu, Nurochman menyampaikan pertemuan ketiga kepala daerah di Malang Raya merupakan momentum luar biasa. Terlebih para kepala daerah satu suara mempercepat realisasi program-program strategis sinergi Malang Raya. Paradigma egosektoral pun dikikis digantikan semangat kolektif tanpa mengabaikan kewenangan otonom masing-masing pemda. Sehingga ada garis batas yang jelas antara kewenangan internal pemda dan area kebijakan yang dapat diintegrasikan dalam pembangunan Malang Raya.

“Malang Raya ibarat sebuah gabungan potongan puzzle, artinya ada batas-batas wilayah administrasi menjalankan kewenangan. Dalam forum sinergi ini, kami membahas beberapa isu yang bisa diintegrasikan menyeluruh. Sudah saatnya wacana yang dulu berkembang harus diimplementasikan secara teknis,” papar Cak Nur.

Ia mencontohkan salah satu bentuk sinergi, semisal menyangkut sinkronisasi kebijakan pemanfaatan ruang. Tataran itu sangat berkaitan erat tatkala akan melakukan pembangunan konektivitas jalur transportasi untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Begitu juga dengan upaya bersama melestarikan sumber mata air yang banyak tersebar di Kota Batu. Air dari kawasan hulu ini mengalir hingga ke Kota Malang untuk memenuhi hajat hidup.

“Semisal pemenuhan air bersih, kan ini kebuthan bersama. Sumbernya di Batu, airnya dipakai masyarakat Malang. Maka kita bersama-sama saling mengelola dan memanfaatkan,” imbuh Cak Nur.

Bupati Malang HM Sanusi menyambut baik langkah ini. Ia langsung menyampaikan beberapa proyek besar di wilayahnya yang terkait erat dengan Kota Malang dan Batu. Seperti proyek tol Malang-Kepanjen dan jalur tembus Sukorejo-Batu yang akan melibatkan kawasan hutan.

“Termasuk soal pengembangan sky train dari Pakis ke Lawang, Kota Batu, Kota Malang, hingga Kepanjen. Terminal wisata nanti ada di Pakis, lalu ke Lawang, Kota Batu, Kota Malang dan Kepanjen. Hal tersebut sudah pernah disampaikan kepada Pak Luhut Binsar Panjaitan dalam sebuah forum di Kota Batu beberapa tahun lalu,” beber Sanusi.

Senada, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat juga menegaskan pentingnya sinergi ini. Ia menyebut, sejak 2021 Malang Raya sudah memiliki MoU di sejumlah sektor seperti kesehatan. Namun, untuk urusan transportasi, air, hingga sampah, harus ada percepatan.

“Warga Kabupaten Malang yang sakit bisa berobat di Puskesmas Kota Batu. Itu contoh konkrit. Seharusnya sektor lain juga bisa begitu. Tata ruang kita saling terhubung. Tidak bisa dipisah oleh batas administratif,” katanya.

Menurut Wahyu, kemacetan di Kota Malang pun tak bisa diselesaikan sendirian. Harus ada kerja sama dengan daerah sekitar.

“Malang Raya ini satu kesatuan. Tidak cukup dengan nama. Sinergi ini harus jadi aksi nyata. Bukan lagi diskusi semata,” imbuhnya.(ADV)

Berita Terkini

Arikel Terkait