Hendak Berlibur ke Kota Batu, Perhatikan 8 Titik Rawan Macet saat Lebaran

MALANGVOICE– Hampir seluruh ruas jalan di Kota Batu dikategorikan trouble spot atau titik masalah yang memicu kemacetan. Hal itu lantaran ruas jalan Kota Batu tergolong sempit. Sementara volume kendaraan saat libur Lebaran mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan volume kendaraan ini bukan berasal dari aktivitas pemudik. Melainkan para pelancong yang berbondong-bondong berwisata ke Kota Batu.

Kepadatan arus kendaraan diperkirakan mulai terjadi pada H+2 hingga H+7. Mengingat Kota Batu merupakan barometer destinasi wisata di Jawa Timur. Titik kemacetan berada di jalur menuju destinasi-destinasi wisata. Dari hasil pemetaan, Sat Lantas Polres Batu menyebutkan ada delapan titik rawan macet di Kota Batu.

Potensi kepadatan arus lalu lintas kerap terjadi di beberapa titik. Yakni di Jalan Trunojo tepatnya di jalur keluar Songgoriti. Jalur ini menjadi akses keluar masuk ke Kota Batu. Dengan ruas jalan yang menyempit ditambah dengan banyak pengguna jalan yang melawan arus di kawasan simpang Songgoriti membuat area ini berpotensi macet.

Potensi kemacetan juga berada di simpang tiga Bendo tepatnya di Jalan Bukit Berbunga Sidomulyo. Apalagi jalur ini merupakan akses ke sejumlah destinasi wisata seperti Taman Rekreasi Selecta, Cangar, Coban Talun dan berbagai destinasi desa wisata tematik lainnya.

Berikutnya di simpang empat Arhanud. Jalur ini juga menjadi jalur utama bagi pengguna jalan dari berbagai kawasan. Kemacetan terjadi akibat ketidakseimbangan arus dari Karangploso menuju Kota Batu yang memicu kemacetan. Kepadatan lainnya berada di simpang tiga Pendem. Jalur ini juga berpotensi rawan macet karena akses utama pertemuan arus kendaraan masuk dan keluar Kota Batu.

Simpang empat Pesanggrahan juga kerap diwarnai kemacetan. Di jalur ini terdapat mobilitas kendaraan yang tinggi membuat kawasan ini sering mengalami kepadatan. Lalu, simpang tiga Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati. Jalur utama ini juga menjadi jalur utama menuju beberapa destinasi wisata.

Titik kepadatan juga berada di Alun-Alun Kota Batu. Kawasan pusat kota ini menjadi salah satu lokasi favorit wisatawan dengan berbagai sentra wisata berpotensi akan selalu dipadati kendaraan. Serta di Jalan Trunojoyo, tepatnya di Florawisata Santerra De Laponte. Jalur ini juga menjadi jalur yang sering terjadi kemacetan parah. Kerap terjadi antrean kendaraan masuk ke objek wisata sering memanjang hingga ke jalan.

Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim mengimbau masyarakat agar mengetahui hasil pemetaan ini. Diharapkan masyarakat dapat memilih jalur alternatif agar terhindar dari kemacetan lalu lintas.

Sementara itu, untuk skema pengaturan arus lalin Operasi Ketupat Semeru 2025, Kevin menjelaskan jika pada dasarnya hampir sama dengan operasi lilin saat tahun baru kemarin. Menyusul skema dalam operasi tersebut dinilai cukup efektif untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas (lalin) yang ada di Kota Batu.

“Untuk rekayasa lalin ketika terpantau ada kepadatan seperti di perempatan Arhanud, Pesanggrahan, pertigaan TMP akan dilakukan pola-pola manajemen lalu lintas seperti salah satunya pengalihan arus sementara, sehingga tidak sampai kendaraan menumpuk panjang,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan, ada dua skema rekayasa lalin yang diterapkan ketika peningkatan volume kendaraan meningkat drastis hingga berpotensi terjadi kemacetan. Dua skema rekayasa lalin yang dimaksud adalah sistem pasang surut dan one way.

Sistem pasang surut adalah pengaturan rekayasa lalu lintas dengan pola dua naik dan satu turun mulai pertigaan Pendem hingga simpang tiga Jalan Dewi Sartika. Artinya, jalur yang sebelumnya seimbang dua naik dan dua turun akan dirubah menjadi tiga naik dan satu turun.

Sedangkan sistem One Way akan diberlakukan ketika pasang surut sudah dilakukan tapi belum berhasil mengurai kepadatan lalu lintas karena peningkatan volume kendaraan. Sistem one way atau satu arah ini diberlakukan dari arah Pendem menuju Jalan Dewi Sartika.

Dengan skema ini, kendaraan yang mau melewati Pertigaan Pendem akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno. Sebagai informasi, Pertigaan Pendem adalah jalur pertemuan wisatawan dari arah Surabaya ke Kota Batu atau dari Kota Malang menuju Kota Batu dan sebaliknya.

Saat one way diberlakukan, untuk kendaraan dari Kota Batu yang hendak ke Jalan Ir Soekarno akan dibelokkan melalui jalur alternatif. Bagi pengendara dari Kota Batu ke Surabaya dilewatkan jalur alternatif Jalan Wukir samping Batos. Jika pengendara dari Kota Batu menuju Kota Malang bisa melalui Jalan Oro-Oro Ombo.

Disisi lain, Kevin juga menyampaikan untuk kendaraan besar seperti truk untuk sementara waktu dilarang beroperasi mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, hal tersebut sesuai yang tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB).

“Kecuali truk yang membawa sembako dan kebutuhan pokok tetap diperbolehkan beroperasi,” imbuhnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait