MALANGVOICE- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menggelar operasi penertiban penyakit masyarakat (pekat) menjelang bulan suci Ramadan. Dalam operasi yang digelar pada Kamis (27/2) malam hingga Jumat (28/2) dini hari, petugas berhasil mengamankan 17 pasangan bukan suami istri dari sebuah rumah kos di Jalan Sigura-gura, Kota Malang.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Mustaqim Jaya, mengungkapkan sebagian besar pasangan yang terjaring adalah mahasiswa dan wanita yang diduga terlibat praktik prostitusi daring (open BO).
Gembok Dirusak, Maling Gasak Vario di Rumah Kos Bandungrejosari
“Dari 17 pasangan, hanya 2-3 orang yang merupakan warga Kota Malang. Sisanya berasal dari berbagai daerah seperti Sumatera, Kediri, Lampung, Lamongan, dan Solo,” ujarnya.
Operasi ini dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas di rumah kos tersebut. Petugas Satpol PP kemudian melakukan pemeriksaan ke seluruh kamar dan mendapati banyak pasangan yang tidak memiliki ikatan pernikahan.
“Di satu lokasi itu saja sudah banyak terjaring sampai 17 pasangan, prosesnya hingga dini hari,” lanjutnya.
Dari 17 pasangan yang diamankan, 9 orang di antaranya diproses melalui tindak pidana ringan (tipiring), 16 orang dikenakan wajib lapor, dan 5 wanita yang diduga berprofesi sebagai open BO diserahkan ke Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut.
“Operasi ini kita lakukan berdasarkan aduan dari masyarakat. Sehingga, kami tindaklanjuti dan kami buka semua kamar. Dan hampir semua kamar itu ada penghuninya yang bukan suami istri,” tuturnya.
Mustaqim Jaya mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya tindakan asusila atau tempat penginapan yang disalahgunakan.
“Kami juga lihat satu dua hari ini, kalau masih ada laporan dari masyarakat, maka kami akan lakukan operasi lagi,” tegasnya.
Operasi penertiban ini merupakan bagian dari upaya Satpol PP Kota Malang untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menjaga kesucian bulan Ramadan.(der)
