Antrean Pengendara Mengular di SPBU Milik British Petroleum

MALANGVOICE – Pemandangan tidak biasa terlihat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik British Petroleum (BP) dan Shell dalam beberapa hari terakhir. Antrean kendaraan mengular, menandakan peningkatan signifikan dalam jumlah konsumen yang mengisi bahan bakar di kedua SPBU tersebut.

Fenomena ini diduga kuat merupakan imbas dari pengungkapan kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga, yang melibatkan modus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax (RON 92) dengan Pertalite (RON 90).

Kasus ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama pelanggan setia Pertamax, yang merasa dirugikan. Akibatnya, banyak dari mereka beralih ke SPBU lain yang dianggap lebih terpercaya, seperti BP dan Shell.

Isu Kenaikan BBM, Warga Kota Batu Kesulitan Dapat Pertalite

Pantauan MalangVoice menunjukkan antrean panjang di SPBU BP yang terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, pada Kamis (27/2) pagi. Kendaraan roda dua mendominasi antrean, bahkan meluber hingga ke area luar SPBU. Antrean terus berlanjut hingga siang hari, sampai akhirnya stok BBM di SPBU tersebut habis.

“Iya mas habis, masih diisi ulang, karena tadi ramai. Kalau di sini harga RON 92 beda Rp300 dari Pertamax,” ungkap salah satu petugas SPBU BP Panglima Sudirman.

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU BP yang berada di Jalan Soekarno-Hatta (Suhat). Seorang petugas pengisian BBM, Rama, membenarkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah antrean kendaraan dalam beberapa hari terakhir.

“Dari tadi ramai, cuma hujan ini agak sepi,” ujarnya.

Hendra (32), seorang pengendara yang ditemui di SPBU BP kawasan Suhat, mengaku baru pertama kali mengisi BBM di SPBU tersebut.

“Ya baru pertama ini saya ngisi disini (SPBU BP). Mau nyoba saja, biasanya Pertamax, karena Pertalite gak bisa gak punya barcode-nya, kan mobil,” tuturnya.

Keputusan Hendra untuk mencoba SPBU BP tidak lepas dari kasus dugaan korupsi PT Pertamina Patra Niaga. Ia merasa tertipu dan menyesal telah menggunakan Pertamax selama ini.

“Ketipu saya selama ini, percuma beli Pertamax kalau isinya Pertalite kan. Mangkannya coba ini (SPBU BP), kalau cocok kayaknya ya ini terus,” tegasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait