MALANGVOICE– Perayaan ibadah misa malam Natal di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Lawang pada Selasa (24/12) berlangsung khidmat.
Dengan tema “Kami Telah Melihat Bintang-Nya di Timur dan Kami Datang untuk Menyembah Dia”, ratusan jemaat hadir dengan penuh sukacita untuk menantikan kedatangan Juru Selamat.
Yang menjadi sorotan tahun ini adalah konsep acara yang menghadirkan drama kolosal, mengisahkan perjalanan tiga orang majus menuju Betlehem untuk bertemu Yesus. Mereka membawa persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur, seperti yang tertulis dalam Alkitab.
Berbeda dengan perayaan natal sebelumnya, tahun ini GKJW Lawang turut mengundang sejumlah tamu lintas iman, termasuk Muspika Kecamatan Lawang, Lurah Kalirejo, Wakil Ketua PCNU Kota Malang, komunitas Gusdurian Malang Raya, Pondok Pesantren Ngalah, serta Universitas Yudharta. Kehadiran mereka mencerminkan upaya guna membangun harmoni antarumat beragama.
Dalam khotbahnya, Pdt Sevi Niasari menyampaikan pesan Natal yang menginspirasi “totalitas tanpa batas” sebagaimana dicontohkan oleh tiga orang majus.
“Pesan ini menggugah jemaat untuk merenungkan pentingnya memberikan yang terbaik dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari,” kata Sevi Niasari.
Dalam rangkaian perayaan Malam Natal, GKJW Lawang memberikan ruang bagi para tamu secara langsung menyampaikan sepatah dua patah kata. Salah satu tamu yang turut berbicara adalah perwakilan dari komunitas Gusdurian, yang terdiri dari anggota berbagai agama.
Muhammad Faisol sebagai perwakilan dari Gusdurian memberikan ucapan selamat Natal sekaligus mengajak bersama-sama membangun persaudaraan.
“Dengan suasana penuh damai dan cinta kasih, Perayaan Malam Natal GKJW Lawang menjadi momen yang tidak hanya mempererat hubungan antarjemaat, tetapi juga memperluas jembatan dialog dengan berbagai komunitas di masyarakat,” ungkapnya.(der)