MALANGVOICE– Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Bayu Rekso Aji, menuntut pemerintah segera memberikan solusi terkait minimnya pemeliharaan fasilitas pasar.
Hal itu sempat dikeluhkan pedagang dan pembeli terkait Kondisi pasar yang memprihatinkan, seperti jalan rusak dan atap bocor yang dibiarkan selama bertahun-tahun, menjadi sorotan utama.
Padahal, para pedagang rutin membayar retribusi harian kepada pemerintah kota. Mereka berharap kontribusi tersebut dapat dikembalikan dalam bentuk pemeliharaan fasilitas pasar yang memadai.
Pj Wali Kota Malang Prioritaskan Penanganan Banjir, Anggaran Besar Disiapkan Mulai 2025
Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Bayu Rekso Aji, menyebut beberapa kondisi pasar rakyat memperihatinkan seperti Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing, dan Pasar Gadang.
Bayu mengusulkan agar anggaran pemeliharaan yang telah habis dapat disiasati dengan memanfaatkan Biaya Tidak Terduga (BTT) atau dana darurat dari BPBD.
“Kerusakan di beberapa pasar ini tidak hanya merugikan pedagang, tetapi juga membahayakan keselamatan pembeli,” tegasnya.
Selain itu, Bayu juga menyesalkan pencabutan standar SNI di Pasar Kasin, yang sebelumnya diperjuangkan oleh para pedagang. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah terhadap keberlangsungan pasar rakyat.
Ia menegaskan, pemerintah kota perlu meningkatkan komitmennya dalam memelihara pasar rakyat.
“Ada sekitar 10 ribu pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar-pasar ini. Pemkot harus lebih peka dan memberi prioritas pada kebutuhan mereka,” ujarnya.
Bayu berharap ke depannya pemerintah lebih serius dalam menangani keluhan pedagang dan menjaga fasilitas pasar rakyat agar tetap layak dan aman untuk semua. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga roda perekonomian rakyat yang berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah.(der)