MALANGVOICE– Integritas KPU Batu sebagai penyelenggara pemilu dipertanyakan. Lantaran ditengarai berpihak kepada salah satu paslon. Karena itu, massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Demokrasi (APD) Kota Batu menggeruduk kantor KPU Kota Batu pada Kamis (21/11).
Aksi demonstrasi berjalan lancar. Bahkan Ketua KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto turut datang menemui massa aksi untuk berdialog. Massa aksi datang dengan membawa spanduk berisi tuntutan menjaga netralitas kepada KPU.
Koordinator Aksi, Rizky Putra menjelaskan, aksi ini didasari atas temuan dan kajian pihaknya atas indikasi ketidaknetralan KPU Kota Batu dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
KriDa Bakal ‘Bawa Pulang’ Candi Songgoriti dan Prasasti Sanguran ke Pangkuan Kota Batu
Ia mengatakan beberapa temuan menunjukkan adanya pelanggaran kode etik yang mencederai prinsip demokrasi. Seperti indikasi mendukung salah satu pasangan calon hingga keberpihakan beberapa komisioner terhadap pasangan calon tertentu.
“Kami juga menduga ada indikasi keterlibatan Ketua KPU dalam kampanye terselubung untuk pasangan tertentu hingga memfasilitasi kegiatan kampanye berkedok sosialisasi ormas oleh Ketua KPU,” ungkapnya.
Dalam aksi itu mereka menuntut pembatalan pencalonan pasangan yang terbukti menggunakan fasilitas KPU secara tidak sah, memberhentikan pimpinan KPU yang berafiliasi dengan partai politik hingga penyalahgunaan anggaran hibah Pilkada oleh KPU.
“Kami juga menuntut dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU dan komisioner yang melanggar independensinya,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia berjanji akan melakukan aksi demonstrasi lanjutan dengan massa aksi yang lebih besar lagi. “Kita juga akan melapor ke Bawaslu setelah melalui kajian detail. Kita pasti akan aksi lagi lebih besar lagi demi menjaga demokrasi kita,” pungkasnya.
Sementara, Ketua KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto menuturkan terima kasih atas kritik dan saran dari massa aksi. Menurutnya, aksi ini merupakan bagian dari upaya merawat demokrasi.
“Terima kasih, ini adalah bentuk demokrasi. Ini adalah bentuk kontrol yang baik dari teman-teman. Kami akan terus mengevaluasi diri,” ungkapnya.
Hanya saja, terkait indikasi ketidaknetralitasan, pihaknya terbuka untuk melakukan dialog lebih lanjut. Mengingat dalam setiap tuduhan harus disertakan bukti-bukti. Terlepas dari itu, pihaknya sangat terbuka untuk berdialog terkait itu,
“Kami siap membuka diri soal informasi agar tidak berat sebelah. Jangan kuatir, kami tetap akan melangsugkan Pemilu yang adil dan bersih. Jika memang ada inidikasi, monggo dilaporkan ke Bawaslu,” ungkapnya.(der)