Cara Paslon KriDa Pertahankan Lahan Pertanian di Tengah Gempuran Pariwisata

MALANGVOICE- Pasangan calon nomor urut 3 di Pilwali Kota Batu 2024, Kris Dayanti – Kresna Dewanata Prosakh (KriDa) punya solusi jitu untuk kembali menggaungkan konsep agrowisata Kota Batu, sebagaimana kota kecil ini dikenal pertama kalinya.

Komitmen ini seiring dengan situasi saat ini. Di mana masifnya pertumbuhan sektor pariwisata yang tidak dibarengi dengan kemajuan sektor pertanian. Bahkan lahan pertanian di Kota Batu terus berkurang karena semakin masifnya alih fungsi lahan.

Situasi ini menjadi tantangan berat bagi calon pemimpin untuk mempertahankan sektor tani jika tidak ingin kehilangan daya magis sebagai kota agrowisata. Padahal, pertanian masih jadi sumber mata pencaharian utama masyarakat.

Calon Wakil Wali Kota Batu Kresna Dewanata Prosakh memahami akan hal itu. Dewa, sapaan akrabnya berkomitmen untuk mempertahankan sektor pertanian sebagai bagian yang tak lepas dari pariwisata.

“Saya tidak lupa kalau Kota Batu ini adalah kota tani. Balai kotanya saja namanya Among Tani. Tentu saja itu sudah wajib hukumnya, bahwa pertanian tidak boleh lepas dari wisatanya,” ungkap Dewa.

Dewa sendiri sudah memiliki sejumlah formulasi untuk itu. Salah satu daerah yang patut dibuat contoh adalah Ubud, Bali. Di sana, pertanian bahkan menjadi komoditas wisata jika tertata dengan baik.

“Lihat orang menanam padi di sawah saja bisa bayar Rp300 ribu. Kenapa kita tidak bisa ajak petani untuk mengembangkan model pertanian seperti itu? ” ujarnya.

Salah satu program yang bisa diterapkan di Kota Baty seperti kebijakan kepada hotel di Kota Batu untuk membeli hasil pertanian dari petani. Minimal 1 kilogram 1 hari. Kalau hal itu dilakukan oleh 1.000 hotel, maka sudah ada 1.000 ton hasil tani warga yang bisa terserap.

Sejauh ini, hasil pertanian ikonik Kota Batu yang patut menjadi perhatian bersama adalah apel. Padahal, jika semua pihak bahu-membahu untuk mencarikan solusi kebuntuan petani apel hari ini, ia yakin mereka akan kembali berdaya.

“Tentu saja, kami berkomitmen soal ini, kita semua harus sepakat bahwa pertanian tidak boleh runtuh, dia adalah penopang yang harus dijaga untuk mewujudkan pariwisata Kota Batu mendunia,” tegasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait