Abah Anton: Keikhlasan dan Pengabdian Tanpa Balas

MALANGVOICE – HM Anton, calon Wali Kota Malang, kembali menegaskan komitmennya untuk mengabdi kepada masyarakat. Keputusan maju kembali dalam Pilkada Kota Malang 2024 bukan sekadar ambisi politik, melainkan panggilan hati yang didukung para ulama dan masyarakat.

Salah satu bukti keikhlasan Abah Anton adalah tindakannya semasa menjabat periode 2013-2018. Seluruh gaji sebagai Wali Kota Malang disumbangkan untuk membantu masyarakat kecil yang membutuhkan.

“Jabatan ini adalah amanah untuk melayani masyarakat,” tegas Abah Anton. “Gaji saya sepenuhnya saya berikan untuk anak yatim,” ia menambahkan.

Hal ini dibenarkan Imam Rofii, mantan Sekretaris Pribadinya, yang mengelola keuangan Abah Anton selama menjabat.

“Saya saksi langsung, rekening gaji Abah Anton saya yang megang langsung. Dimana gajinya tiap bulan tidak pernah ditanyakan oleh beliau. Saat saya tanyakan, karena gajinya sudah sekitar seratus juta, Abah minta dicairkan dan dibelikan untuk keperluan santunan anak yatim,” ujar Imam.

Geger Mahasiswi UB Jatuh dari Lantai 12 Gedung Filkom

ABADI Fokus pada Visi dan Misi
Abah Anton bersama pasangannya, Dimyati Ayatullah, kembali menegaskan visi untuk membawa perubahan signifikan bagi Kota Malang.

Keduanya yakin bahwa pengalaman dan dukungan masyarakat akan menjadi modal kuat untuk mewujudkan Kota Malang yang lebih baik.

“Kami tidak ingin Kota Malang hanya dinilai dari sekedar sembako,” tegas Abah Anton. “Kami ingin membangun kota yang bermartabat, dengan pelayanan publik yang prima dan kesejahteraan masyarakat yang meningkat,” tegasnya lagi.

Pasangan ABADI (Abah Anton-Dimyati Ayatullah) juga menekankan pentingnya peran ulama dalam membangun Kota Malang.

“Dukungan para ulama menjadi kekuatan bagi kami untuk menjalankan amanah ini,” ujar Abah Anton.

Pemasok Ganja 80 Kg Siap Edar Terjaring Ops Tumpas Semeru Polresta Malang Kota

Abah Anton juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada pengabdian. Ia membandingkan pendekatannya dengan kepemimpinan yang hanya fokus pada kepentingan jangka pendek.

“Saya pernah membuktikan bahwa seorang pemimpin bisa mengabdi tanpa harus mengutamakan kepentingan pribadi,” tegas Abah Anton.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait