Tingkat Diabetes Tinggi, Mahasiswa PKM FIKES UB Ajak Warga Dau Hidup Sehat, Hidup Bahagia

Pemeriksaan kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Dau. (Istimewa)

MALANGVOICE- Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Hibah Dosen dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa yang bekerja sama dengan Puskesmas Dau, Kabupaten Malang.

Tim mahasiwa itu terdiri dari Sevia Nurdiana, Fitri Dwi Astuti, dan Valencia Nadya Carissa Davelin didampingi dosen Dr.Ns.Dina Dewi Sartika Lestari Ismail,S.Kep.,M.Kep; Ns. Niko Dima Kristianingrum S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom dan Ns.Setyoadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom.

Program ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Dau pada bulan Juli-Agustus 2024 dengan tema “Hidup Sehat, Hidup Bahagia: Pahami dan Kontrol Diabetes Mellitus”.

Baca Juga: 45 Anggota DPRD Kota Malang Terpilih Resmi Dilantik

Gebyar Sadar Pajak Tahap I, Pj Wali Malang: Momentum Bangun Kesadaran Taat Pajak

Mahasiswa FIKES UB memeriksa kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Dau. (Istimewa)

Sasaran program ini adalah masyarakat yang berisiko atau sudah menderita diabetes mellitus. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai diabetes mellitus dan kesadaran tentang pentingnya perawatan kaki dan pengontrolan gula darah bagi penderita diabetes mellitus.

Wilayah Kerja Puskesmas Dau merupakan wilayah yang masih memiliki banyak penderita diabetes mellitus. Diabetes mellitus pada lansia dari bulan Januari sampai April 2024 sejumlah 267 orang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan yang kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan kesehatan.

Salah satu perawat desa di wilayah kerja Puskesmas Dau menyebutkan bahwa lansia kurang antusias mengikuti posyandu yang diadakan sebulan sekali.

“Saat ada pemeriksaan kesehatan, banyak yang merasa ragu dan takut hasilnya buruk sehingga mereka memilih untuk tidak diperiksa,” ujarnya. Oleh karena itu Tim melakukan kegiatan pengabdian dan KKN ini di wilayah kerja Puskesmas Dau.

Kegiatan ini berupa tindakan promotif dan preventif untuk diabetes mellitus. Tindakan promotif meliputi edukasi mengenai diabetes mellitus serta pentingnya mencegah komplikasi diabetes berupa diabetic ulcer melalui perawatan kaki, senam kaki dan pijat kaki menggunakan virgin coconut oil (VCO).

Pada kegiatan ini juga dilakukan demonstrasi senam kaki dan pijat kaki menggunakan VCO yang diikuti oleh seluruh peserta. Tindakan preventif meliputi pemeriksaan gula darah gratis.

Langkah ini bertujuan untuk deteksi dini masalah kesehatan yang terkait dengan diabetes mellitus, sehingga masyarakat dapat segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan serta memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengontrol kondisinya. Jika ditemukan peserta dengan gula darah tinggi, proses selanjutnya pengisian formulir kuesioner oleh mahasiswa untuk deteksi dini terkait luka kaki diabetes melalui teknik wawancara.

Bagi peserta yang ditemukan memiliki gula darah tinggi, diberikan VCO secara gratis sebagai upaya pencegahan luka kaki diabetes mellitus.
Program PKM ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satu peserta, Ibu Anisa, yang sudah 20 tahun didiagnosa diabetes mellitus tipe 2 mengungkapkan rasa terima kasih atas kegiatan ini.

“Saya sangat terbantu dengan pemeriksaan gula darah gratis, serta informasi mengenai diabetes mellitus dan perawatan kaki dengan VCO. Jarang sekali yang memberikan informasi mengenai penyebab luka kaki diabetes mellitus dan bagaimana cara mencegahnya serta merawatnya. Sekarang saya tahu bagaimana cara merawat kaki saya agar terhindar dari luka dengan cara yang mudah dilakukan yaitu senam kaki dan pijat kaki,” katanya.

Dengan adanya program ini, mahasiswa dan dosen berharap dapat membantu mengurangi angka diabetes mellitus dan komplikasinya di wilayah kerja Puskesmas Dau. Program ini tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga meningkatkan akses masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan gratis, sehingga deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat lebih efektif dilakukan.(der)

1 COMMENT

Comments are closed.