Edukasi Melalui Buku Saku untuk Cegah Penyakit Tidak Menular di Desa Wadung

Edukasi Melalui Buku Saku untuk Cegah Penyakit Tidak Menular di Desa Wadung. (Istimewa)

MALANGVOICE- Dalam upaya menekan angka kasus hipertensi dan diabetes melitus yang cukup tinggi di Kecamatan Pakisaji, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat berhasil dilaksanakan di Desa Wadung, Kabupaten Malang.

Kegiatan yang difokuskan pada pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) ini menyasar siswa-siswi MTs Bustanul Ulum dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 27 Juli 2024 ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya senam pagi, penyuluhan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya menjaga gaya hidup sehat sejak dini.

Program ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, antara lain senam pagi, penyuluhan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Seluruh kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya menjaga gaya hidup sehat sejak dini, sebagai langkah awal mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi ancaman serius di Indonesia, menyebabkan hingga 76% dari total kematian.

Baca Juga: Imbas Ricuh Unjuk Rasa, Perbaikan Gedung DPRD Dipercepat untuk Pelantikan Sabtu Besok

Tuntutan Massa Demo di Malang Disepakati Dewan

Edukasi Melalui Buku Saku untuk Cegah Penyakit Tidak Menular di Desa Wadung. (Istimewa)

Siswa MTs Bustanul Ulum memulai kegiatan dengan senam pagi, yang diikuti dengan penyuluhan kesehatan oleh Ibu Windi, Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Universitas Negeri Malang. Penyuluhan tersebut menyajikan informasi yang mudah dipahami mengenai penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes, serta faktor risiko yang menyebabkannya.

Melalui penyuluhan ini, siswa-siswi diajak untuk lebih memahami pentingnya pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Salah satu inovasi dalam program ini adalah penggunaan buku saku sebagai media edukasi. Buku saku ini memuat informasi penting mengenai prevalensi, risiko, dan cara pencegahan PTM, yang disajikan dalam format yang mudah dipahami dan dapat diakses kapan saja oleh siswa. Dengan demikian, siswa-siswi tidak hanya mendapatkan pengetahuan saat penyuluhan berlangsung, tetapi juga memiliki sumber informasi yang dapat mereka pelajari lebih lanjut di rumah.

Baca Juga: Pernyataan KD Soal Mundur dari Pencalonan Jadi Bahasan Internal PDIP

Telisik Faktor Penyebab Perbedaan Capaian Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Lombok Tengah dan Mataram Sebagai Upaya Pencapaian SDG’s 3: Kehidupan Sehat

Selain edukasi, dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh tim medis. Pemeriksaan meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, gula darah, dan lingkar pinggang. Hasil pemeriksaan langsung diberikan kepada siswa bersangkutan, sehingga mereka dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka secara akurat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya gaya hidup sehat, sekaligus membekali mereka untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini sejalan dengan beberapa tujuan SDGs, yaitu:

SDGs 3: Menjamin hidup sehat dan mendorong kesejahteraan untuk semua usia. Kegiatan ini secara langsung berkontribusi pada upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda.

SDGs 4: Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Melalui penyuluhan kesehatan, siswa-siswi mendapatkan pengetahuan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hasilnya, program ini berhasil memperdalam pemahaman siswa tentang PTM dan mendorong mereka untuk menerapkan pola hidup sehat, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Melalui pendekatan ini, Desa Wadung diharapkan dapat mengurangi prevalensi PTM dan meningkatkan kualitas hidup warganya.(der)

1 COMMENT

Comments are closed.