MALANGVOICE – Program imunisasi yang berhasil dapat memelihara imunitas yang ada di masyarakat dan memberikan cakupan imunisasi yang tinggi. Di Indonesia telah mengalami peningkatan cakupan imunisasi menjadi 94,9%. Namun, masih terdapat daerah dibawah rata-rata, dimana Kabupaten Bangkalan menjadi yang terendah dengan angka persentase 64,7%.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran bila imunisasi tidak diberikan secara lengkap, maka akan menimbulkan wabah hingga angka kematian anak. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menyebutkan faktor rendahnya persentase di Kabupaten Bangkalan dikarenakan masih banyak penolakan terhadap pelayanan imunisasi. Hal tersebut mendorong tim riset Kesehatan Masyarakat UM untuk melakukan penelitian di Puskesmas Blega, Bangkalan sebagai upaya mengetahui dan memperluas cakupan imunisasi anak.
Baca Juga: Polresta Malang Kota Maksimalkan E-TLE di Operasi Patuh Semeru 2024
PKPU Nomor 8 Tahun 2024 Jadi Acuan Pelaksanaan Pilkada
Gowes Wisata Bhayangkara 2024, Kenalkan Potensi Desa melalui Sport Tourism
Permasalahan penolakan masyarakat terkait pemberian imunisasi terjadi karena masih banyak pemahaman yang keliru mengenai imunisasi anak. Maka dari itu, dilakukannya penelitian dengan uji sampel sebanyak 87 ibu yang memiliki anak usia diatas 2 tahun dan berada dibawah naungan Puskesmas Blega.
Dalam prosesnya dilakukan wawancara menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup, meliputi aspek variabel sosial-ekonomi dan budaya keluarga serta lembar ceklist untuk cakupan imunisasi dasar yang termuat beragam jenis imunisasi.
Setelah melalui proses analisis, didapatkan hasil penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar anak pada wilayah Puskesmas Blega, Bangkalan. Bahwa dapat disimpulkan tidak ada korelasi antara tingkat sosial-ekonomi serta budaya keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah Puskesmas Blega, Bangkalan tahun 2024. Meninjau hasil tersebut, permasalahan tetap terdapat pada pemahaman masyarakat. Dimana banyaknya berita tidak benar mengenai imunisasi yang beredar di masyarakat.
Pada penelitian ini tak luput kerjasama dengan pihak mitra memonitoring guna memaksimalkan pelaksanaan penelitian dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi pelayanan pemberian imunisasi, mulai dari pemantauan dan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki anak untuk melengkapi pemberian imunisasi.