MALANGVOICE – Grand Launching Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu menu utama dalam Festival Mbois 8 yang diselenggarakan mulai 21-24 September 2023.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melaunching langsung MCC ditandai dengan tanda tangan digital pada Jumat (22/9).
Pada kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberadaan dan fungsi Malang Creative Center (MCC).
Dikatakan Khofifah, hadirnya MCC ini menjadi tonggak ekonomi kreatif (ekotif) di Kota Malang. Khofifah menyebut kontribusi Kota Malang dalam ekotif mencapai 10 persen dari total Rp1,28 triliun secara nasional.
Baca Juga: Tips Cari_Aman Berkendara Memasuki Musim Hujan
Mahasiswa Polinema Juara 3 di NCC 2023
“Saya ingin menyampaikan kepada kita semua, bahwa kreativitas, inovasi, produktivitas, ini adalah kunci untuk bisa membangun pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Makin tumbuh makin berkurang membuat tingkat pengangguran terbuka,” kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, adanya MCC menjadi peluang bagi warga Kota Malang sudah terbentuk ekosistem ekotif untuk semakin mengembangkan skill demi menghadapi tantangan tren global saat ini.
“Ini peluang yang luar biasa bagi seluruh warga Malang Raya, terutama Kota Malang yang sudah punya MCC,” tegasnya.
Sementara itu Wali Kota Malang, Drs Sutiaji, mengatakan, sebelum dilaunching MCC sudah mengadakan banyak sekali event dengan penerima manfaat mencapai hampir 100 ribu orang. Hal ini membuktikan MCC sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Malang.
Dalam Grand Launching MCC juga diadakan MoU dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dengan tujuan membangun literasi yang semakin luas.
“Karena kami harapkan ini juga menjadi inkubasi dan penguatan multitalenta dari masing-masing yang ada di SMA/SMK. Supaya, tingkat literasi berkaitan dengan apa yang mereka miliki semakin kuat, ada transfer skill yang diperoleh. Secara tidak langsung, tiap hari ada dua tiga SMA nanti imbasnya banyak, perputaran ekonomi juga dan ekosistem terbangun dengan baik,” jelasnya.
Terpisah, Koordinator Malang Creative Fusion (MCF) Dadik Wahyu Chang, menjelaskan, di MCC ini bisa mengakomodir 17 subsektor ekotif yang juga dipamerkan dalam Festival Mbois 8. Mulai dari arsitektur, fashion, aksesoris, makanan dan minuman, hingga seni dan kriya. Sedangkan talkshow dan workshop menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Sementara itu, pertunjukan musik menjadi hiburan bagi para pengunjung festival.
Tahun ini Festival mbois diramaikan dengan puluhan kolaborator, kurang lebih 40 komunitas dan asosiasi yang akan terlibat dalam kegiatan tahunan ini dan ratusan kegiatan akan dilaksanakan selama 4 hari gelaran Festival Mbois 8.
Mengambil tema “Teknologi & Sustainability”, Festival Mbois yang diinisiasi Malang Creative Fusion (MCF) sejak 2015 ini bertujuan untuk sinergi dan kolaborasi antar pelaku lintas sektor dan ajang eksposure potensi Ekraf Malang Raya.
“Tema tahun ini memanfaatkan teknologi dalam proses produksi sampai dengan pemasaran. Sampah produksi dan sampah pemasaran targetnya akan menjadi bermanfaat, berkelanjutan sampai dengan zero waste,” kata Dadik.
Ia menambahkan, selama Januari sampai Agustus, MCC sudah menjalankan sekitar 2.000 event. Ia bersyukur saat ini sudah diresmikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan semakin menguatkan 17 subsektor ekotif yang ada.
“MCC semakin menjadikan rumah bagi 17 subsektor. Karena sejak 2015 kami pelaku usaha kreatif tidak memiliki rumah,” jelasnya.
Dadik berharap dengan Festival Mbois ini bisa mendongkrak ekonomi kreatif yang ada.
“Festival mbois, kolaborasi 17 subsektor dihadirkan jadi satu mendongkrak mendorong ekraf melalui transaksional kebutuan dan koneksi,” tandasnya.(der)