MALANGVOICE – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (BU) Malang, atau biasa disebut IBU Malang, tampaknya sangat digandrungi mahasiswa di seluruh Indonesia.
Pasalnya, dari kuota 600 mahasiswa, ada sebanyak 452 mahasiswa dari 87 perguruan tinggi di Tanah Air lebih memilih Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di IBU Malang.
Kepala Pusat Pengelolaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PP-MBKM) IBU Malang, Riyanto mengatakan, pada semester ganjil tahun akademik 2023/2024, IBU Malang mendapatkan kuota 600 mahasiswa untuk Program PMM.
Baca juga:
Petani Tebu Curhat ke Cak Udin Soal Kelangkaan Pupuk
Putusan Dianggap Salahi Aturan, Hakim PN Kepanjen Dilaporkan ke KY
Anak di Gondanglegi Tega Tusuk Ibu Kandung hingga Tewas
“Pada program PMM semester ganjil ini, kami mendapat kuota 600 mahasiswa, saat ini yang mendaftar sudah mencapai 452 mahasiswa, padahal perkuliahan Program PMM pada semester ganjil masih beberapa bulan ke depan,” ucapnya, saat ditemui awak media di Kampus C IBU Malang, Jalan Citandui no 46, Kota Malang, Sabtu (15/4).
Menurut Riyanto, melihat progres pendaftaran itu, dirinya optimis dapat memenangkan kuota yang diberikan pemerintah sebanyak 600 mahasiswa.
“Kuota itu merupakan jumlah terbanyak kedua secara nasional untuk PTN-PTS, sedangkan untuk PTS menjadi yang terbanyak pertama, insya Allah kuota itu bisa terpenuhi,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Riyanto, IBU Malang dalam setiap tahunnya kuota yang diperoleh IBU Malang terus meningkat untuk Program PMM, seperti di edisi pertama tahun 2021 program PMM itu diikuti sebanyak 168 mahasiswa dan pada 2022 diikuti sebanyak 257 mahasiswa dari 52 kampus di Tanah Air.
“Kuota yang kita peroleh selalu bertambah, dan sebagian besar mahasiswanya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu memilih Program Studi Bahasa Inggris,” terangnya.
Selain itu, Riyanto menjelang, IBU Malang juga memfasilitasi Program Praktisi Mengajar. “Ada 55 mata kuliah yang diampu dari Program Praktisi Mengajar tersebut, baik praktisi yang berlatar belakang pendidikan, ekonomi maupun pengusaha (industri). Artinya, di IKIP BU ada 55 kelas kolaborasi yang diampu oleh praktisi,” tegasnya.
Akan tetapi, ketika disinggung tentang kesiapan fasilitas yang disiapkan IBU Malang, Riyanto menegaskan, di IBU Malang juga menyediakan 100 kamar bagi mahasiswa Program PMM dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu.
“Kami ada asrama untuk mahasiswa Program PMM, tapi hanya 100 kamar. Kami juga memfasilitasinya untuk mencarikan pemondokan/indekos di sekitar kampus. Harapan kami, kualitas pembelajaran maupun layanan kami untuk Program PMM ini semakin baik dan maksimal,” tukasnya.(der)