MALANGVOICE – Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam membeberkan temuan awal investigasi Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa pada Sabtu (1/10).
Tim investigasi yang datang ke Malang ini langsung mengunjungi keluarga korban, koordinasi dengan tim Arema FC dan bertemu dengan pemain untuk mengetahui apa yang terjadi.
Choirul Anam mengatakan, temuan awal adalah bukti video yang didapat dari media sosial maupun dari saksi mata di Stadion Kanjuruhan saat peristiwa maut itu terjadi.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Berbuntut Kapolres Malang Dicopot
“Beberapa informasi yang miliki kedekatan satu fakta, kekerasan memang terjadi. Ada yang ditendang, kena kungfu fu di lapangan. Semua bisa melihat itu,” katanya.
“Kemudian penggunaan gas air mata, kami telusuri dan lihat agak dalam. Lalu mempelajari anatomi stadion, pasca-laga seperti apa. Kalau lihat kasat mata dari video itu, seandainya tidak ada gas air mata tidak ada hiruk pikuk penonton,” lanjutnya.
Terkait gas air mata, tim investigasi dari Komnas HAM juga menelusuri zat apa yang terkandung dalam gas itu termasuk tanggal kedaluwarsanya.
“Semua zat yang terbuat memiliki logika kedaluwarsa. Itu jadi konsen kami, salah satu kunci yang akan ditanya ke rekan medis,” jelas Choirul.
Selain itu tim investigasi akan mengecek luka para korban. Sehingga bisa diketahui apa penyebab korban bisa meninggal dunia. “Sekian korban sesak napas atau karena yang lain. Kalau sesak napas kadar oksigen bagaimana dan seberapa,” tuturnya.
“Apalagi penggunaan kewenangan yang berlebihan, kami cek sampai level mana. Pengerahan pasukan, sampai kenapa diselenggarakan malam hari tidak sore hari,” tandasnya.(der)