MALANGVOICE – Bupati Malang, HM Sanusi menyampaikan belasungkawa dan berduka cita atas meninggalnya korban jiwa Aremania dalam tragedi Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Sabtu (1/10) malam.
“Saya turut berbela sungkawa dan berduka cita yang sedalam-dalamnya, dan menyesalkan atas musibah ini. Mudah-mudahan musibah ini menjadi yang terakhir di persepakbolaan Indonesia,” ucapnya, saat berada di Polres Malang, Ahad (2/10).
Sanusi menjelaskan, untuk langkah-langkah yang ditempuh setelah kejadian tersebut, dirinya memperintahkan Wakil Bupati Malang mengawal mulai awal sampai akhir dengan memberi komando dari di lapangan.
Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Suporter versi Kapolda Jatim
“Selain itu, saya juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk mengerahkan semua ambulans. Ada sekitar 50 ambulans,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Sanusi, untuk korban yang mendatangkan perawatan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
“Yang dirawat saya minta untuk dirawat tanpa melihat identitas, karena sebagian ada yang tidak membawa identitas. Jadi saya perintahkan semua RS untuk merawat para korban dirawat dulu, semua biaya yang nanggung Pemkab Malang,” tegasnya.
Baca Juga: Tragedi Ricuh Kanjuruhan Menelan Banyak Korban Jiwa
Dari pantauan MVoice, korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.
Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak -injak karena panik akibat tembakan gas air mata.(end)