MALANGVOICE – Dampak pipa bocor Perumda Tugu Tirta dulu PDAM Kota Malang membuat warga di lima kelurahan kesusahan mendapatkan air bersih. Kelurahan itu antara lain Buring, Arjowinangun, Kedungkandang, Wonokoyo, dan Tlogowaru.
Menurut salah satu warga terdampak, Ecy, warga Jalan Puncak Buring, Kelurahan Buring, Kedungkandang, aliran air PDAM sudah mati sejak Sabtu (6/8) lalu. Hingga saat ini air belum juga mengalir.
Ia mengaku bahkan mengungsi ke penginapan karena keterbatasan air bersih di rumahnya.
Baca Juga: Kombes Buher: Terima Kasih Sudah Menjaga Suasana Kondusif di HUT Arema
“Saya sekeluarga ngungsi tiga hari di hotel. Soalnya biasanya air mampet tidak selama ini,” kata Ecy, Kamis (11/8).
Untuk memenuhi kebutuhan air, Ecy mengatakan setiap hari harus membeli air galon isi ulang. Ia bisa membeli enam kali galon per hari karena kalau hanya mengandalkan bantuan tangki air tidak bisa setiap hari.
“Paling sehari enam galon sehari, itu tidak untuk mandi. Paling wudhu sama buang air saja. Pokoknya kalau kepepet,” imbuhnya.
Sama halnya dengan warga Wonokoyo, Bayu Diktiarsa. Ia terpaksa membeli galon air mineral untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
“Ada juga yang ambil air ke masjid terdekat,” ujarnya.
Bayu mengeluh sangat dirugikan karena air tidak mengalir hampir sepekan ini.
“Kami jadi kesusahan mendapatkan air bersih. Banyak warga juga terdampak,” keluhnya.
Diketahui pipa bocor terletak di Desa Pulungdowo, Tumpang, Kabupaten Malang. Pipa transmisi tersebut saat ini masih dalam penanganan tim PDAM Kota Malang agar bisa kembali mengaliri air bersih ke warga.
Sementara itu Direktur Perumda Tugu Tirta, Nor Muhlas belum bisa dimintai keterangan.(der)