MALANGVOICE – Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim rencananya bakal membangun kampus di Kabupaten Malang.
“Rencana pembangunan kedua kampus itu hampir mendekati kata pasti,” ucap Bupati Malang, HM Sanusi, Kamis (2/6).
Menurut Sanusi, saat ini sudah dijadwalkan untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) yang diperkirakan pada pertengahan Juni mendatang.
“Harapannya nanti pertengahan Juni MoU nya rampung, dan Juli sudah bisa mulai groundbreaking. Mudah-mudahan nanti yang nancapkan Pak Menteri,” jelasnya.
Selain kedua universitas milik negeri tersebut, dua perguruan tinggi lain bakal menyusul. Yang satu milik negeri, dan satu lagi universitas swasta.
“Kampus UB di Kepanjen dan UIN di Turen, dan akan dalam waktu dekat ini, Juli dimulai pembangunan, sedangkan Unisma di Karangploso, dan UM di Pakis,” terangnya.
Sementara itu, ada lahan seluas 42 hektare yang disiapkan untuk membangun gedung perkuliahan bagi kedua PT ternama tersebut. Masing-masing yakni lahan seluas 30 hektare untuk UB dan lahan seluas 12 hektare untuk UIN.
“Lahan yang disiapkan sama-sama milik negara. Istilahnya hanya pindah saku. Dari Kemendagri ke Kemendikbud-Ristek. 30 hektare untuk UB dan 12 hektare untuk UIN. Kalau aktifitas perkuliahannya kemungkinan tahun 2024 ya,” terang Sanusi.
Dengan berdirinya dua kampus ternama tersebut, lanjut Sanusi, diproyeksikan akan ada perputaran ekonomi yang cukup besar di Kabupaten Malang, sehingga secara tidak langsung juga akan mengangkat aktifitas ekonomi masyarakat di Kabupaten Malang.
“Dengan pendirian kampus di Kabupaten Malang, maka akan banyak mahasiswa yang beraktivitas di Kabupaten Malang,” tegasnya.(end)