MALANGVOICE – Warga, kerabat hingga sahabat mendatangi rumah duka Hero Tito (35) pada Jumat (4/3). Suasana haru pun menyelimuti kepergian petinju yang memiliki julukan Hero “The Lion” Tito.
Jenazah Hero atau Pemiliki nama asli Heru Purwanto tiba di rumah duka pada sekitar pukul 06.30 pagi dari RS Mitra Keluarga, Jakarta. Kemudian pada pukul 08.00 jenazah dibawa menuju TPU yang berada di dusun Sindurejo, Pakis, Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan itu, promotor Hero, Armin Tan juga ikut mengantarkan jenazah Hero menuju pemakaman.
Baca Juga: Kisah Perjuangan dan Kerja Keras Hero Tito, Belajar Tinju Pakai Sandal Sebagai Target Pukul
Menurut Armin, Hero merupakan petinju senior yang memiliki fisik yang sangat bagus. Bahkan seringkali Armin membandingkannya dengan petinju baru yang memiliki umur lebih muda.
“Saya memiliki banyak petinju di camp. Meski banyak petinju yang lebih mudah usianya, fisiknya tetap kalah dibandingkan dengan mas Hero,” ujarnya saat ditemui awak media di TPU, Jumat (4/3).
“Saya ingat bertanding dengan petinju baru usia 21. Waktu latihan itu saya bilang contoh mas Hero, umurnya 35 tapi dia masih lebih kuat dari kamu (petinju baru), lalu mas Hero teriak bang sebentar lagi aku 36 dan itu membekas sekali di memoriku,” sambungnya.
Sementara itu, Siswanto, kakak kandung Hero Tito, merasa tidak menyangka adiknya telah berpulang secepat ini, di usia 35 tahun.
Padahal, Ia mengingat moment penting bersama adiknya, dimana setiap akan bertanding, Hero selalu meminta Siswanto untuk memijatnya.
“Biasanya setiap mau tanding minta pijit saya. Itu selalu teringat-ingat terus,” ucap dia.
Perlu diketahui, Hero Tito meninggal dunia pada Kamis (3/3) kemarin, usai dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, karena cedera otak.(der)