MALANGVOICE – Buntut kekalahan Arema FC saat bertemu Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2021/22 pada Rabu (23/2) malam membuat sekelompok massa meluapkan kekecewaannya.
Hasil 0-1 pada pertandingan yang digelar di Stadion I Wayan Dipta Gianyar, Bali ini membuat rekor tak terkalahkan Singo Edan terputus. Kekalahan ini juga membuat poin Arema FC semakin dekat dengan tim lain.
Beberapa kelompok massa ini mendatangi asrama Aji Santoso International Football Academy (Asifa) selepas pertandingan.
Mereka meneriaki yel-yel dan nyanyian terhadap pelatih Persebaya, Aji Santoso serta menempelkan spanduk di pagar. Aksi massa diduga kelompok suporter ini juga menyoreti kendaraan yang terparkir di depan Asifa.
Menanggapi hal itu, owner Asifa, Nuzul Zulkifli, mengatakan tidak ada kerusakan berarti.
“Sekitar jam 1 malam mereka ngeluruk asrama. Alhamdulillah mereka tidak sempat melakukan kerusakan berarti,” kata Nuzul, Kamis (24/2).
Nuzul sangat menyayangkan aksi tersebut. Menurutnya rivalitas dalam sepakbola hanyalah 90 menit dan aksi itu dikatakannya dilakukak kelompok yang kurang teredukasi.
“Jujur sebagai warga Malang saya kaget dan syok. Saya berharap ini jadi pelajaran, terutama suporter Arema yang mempertahankan eksistensinya, dan mereka yang sudah cukup dewasa menerima hasil. Mungkin ada kelompok kecil yang kurang teredukasi sehingga melakukan tindakan semalem,” jelasnya.
Nuzul menegaskan, akibat ulah kelompok itu perwakilan manajemen Arema FC langsung bergerak cepat menghubungi Aji Santoso dan siap bertanggung jawab.
“Paginya sudah komunikasi dengan manajemen Arema, mereka siap tanggung jawab. Spanduk yang bertuliskan rasis dan kata-kata kasar sudah dicopot, saya rasa masalah ini sudah beres,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada laga derby Jatim antara Persebaya Surabaya menjamu Arema FC hanya tercipta satu gol. Gol dilesakkan Syamsul Arif Munip di menit 79.
Hasil ini membuat Arema FC hanya terpaut satu poin dari Bali United di posisi kedua klasemen Liga 1.(der)