Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Fraksi PKS Potong Gaji Anggotanya

Potongan Gaji yang diserahkan secara simbolis, (Ist).

MALANGVOICE – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memotong gaji anggotanya untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru.

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, pemotongan gaji ini merupakan bentuk tanggung jawab dan empati dari seluruh pejabat publik PKS terhadap korban bencana Erupsi Gunung Semeru.

“Ini merupakan bentuk konkret dan nyata dari pejabat publik PKS dalam hal membantu saudara-saudara yang terdampak musibah,” ujarnya, Senin (20/12).

Pemotongan gaji bagi pejabat publik PKS ini, sebenarnya sudah dilakukan delapan kali pada tahun 2021. Hasil potongan itu diberikan kepada daerah yang terkena musibah maupun membantu penanganan Covid-19.

Hasil pengumpulan potongan gaji anggota dewan untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru telah diserahkan secara langsung oleh Jazuli kepada DPW Jatim dalam kegiatan konsolidasi anggota legislatif PKS se-Jawa Timur, bertempat di Hotel Atria pada Senin (20/12).

“Potongan gaji ini kita berikan ke DPW Jatim karena mereka yang lebih memahami bantuan semacam apa yang dibutuhkan korban bencana,” terang Jazuli.

Terkait jumlah potong gaji tersebut, pihaknya telah memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada para anggota untuk memberikan berapapun potongan gajinya.

“Kita tidak memberikan patokan, kita beri keleluasaan. Yang terpenting ikhlas dan telah berkontribusi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan, menambahkan, sejak hari pertama erupsi gunung Semeru terjadi, PKS telah mendirikan dua posko yang berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

“Posko tersebut akan bertugas selama 30 hari pasca bencana erupsi terjadi. Disana ditempati oleh seluruh relawan dari seluruh Jawa Timur, bahkan dari luar kota juga ada. Tiap relawan itu dibagi shift selama 3 hari,” ucap dia.

Relawan PKS yang ada di dua posko itu juga melakukan berbagai hal seperti, evakuasi jenazah korban erupsi Gunung Semeru, mendistribusikan makanan, pakaian layak pakai hingga membantu penyaluran air bersih.

“Termasuk dalam tiga hari sekali ada layanan kesehatan di titik pengungsi. Kegiatan ini akan berkelanjutan, karena masih ada ribuan jiwa yang tidak bisa pulang ke rumah,” tandasnya.(der)