Jaga Kelestarian Elang Jawa, KSDAE Lepaskan ‘Mira’ di Desa Ngadas

Suasana pelepasan Burung Elang Jawa, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem (KSDAE) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melepas satu ekor burung Elang Jawa bernama Mira di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Jumat (29/10).

Pelepasan burung yang dikonservasi di Sleman, Yogyakarta tersebut nantinya akan diawasi langsung para mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) untuk dilihat apakah ia mampu beradaptasi atau tidak.

“Semoga setelah dilepasliarkan, bisa dibantu pantau adik-adik Fakultas Kedokteran Hewan, UB. Semoga Elang Jawa itu segera mendapatkan pasangan, karena umurnya sudah 2 tahun dan umur 3 tahun ini dia sudah mencari pasangan,” ucap Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, saat ditemui awak media usai melakukan release, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Jumat (29/10).

Sementara itu, Wakil Bupati Malang, H Didik Gatot Subroto menyampaikan, burung Elang Jawa merupakan cikal bakal burung Garuda, karena itu dirinya menjanjikan akan dibangunkan lokasi konservasi Elang Jawa di Malang.

“Elang Jawa ini adalah cikap bakal Garuda yang tersimbol sebagai Garuda. Karena para sejarawan dan arkeolog sudah mencatat bahwa ada beberapa relief burung Garuda di Candi Kidal. Maka Malang akan dijadikan sebagai tempat rehabilitasi Elang Jawa, sehingga bisa juga sebagai tempat wisata edukasi,” ungkapnya.

Terlebih, lanjut Didik, di wilayah kaki Gunung Semeru sangatlah cocok untuk membangun lokasi konservasi Elang Jawa, karena masuk dalam Kawasan Bromo, Tengger, dan Semeru yang menjadi tempat konservasi dibangun.

“Di sini kan mulai dari rest area sampai sini (Desa Ngadas) ada beberapa titik yang bisa dikerjakan. Insyaallah kami bersepakat itu dan kami bersedia bekerja sama dengan beliau (KSDAE) agar ini bisa ditindaklanjuti. Nanti secara khusus Elang Jawa, tapi karena di sini ada 200 jenis burung maka tinggal mana dari itu yang dilindungi,” pungkasnya.(der)