MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana menyiapkan satu lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) per kecamatan. Minimnya tenaga kesehatan (nakes) menjadi kendala rencana tersebut.
Usulan lokasi penempatan Isoter di lima kecamatan sendiri sudah mulai bermunculan, mulai dari penggunaan sekolah hingga rusunawa di Kedungkandang.
“Camat sudah masukan usulan, seperti SMKN 2, SMKN 3, VEDC, dan Rusunawa di Kedungkandang. Masih kita telaah lagi sarana prasarananya. Namun saat ini yang menjadi kendala utama itu adalah Tenaga Kesehatan,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, Kamis (29/7).
Sebenarnya untuk mencari nakes sendiri sudah dilakukan Pemkot Malang melalui Rumah Sakit (RS) namun hingga saat ini masih belum bisa terpenuhi.
“Sudah kita umumkan bolak-balik. Yang daftar itu 20 terus yang datang cuman tiga orang, itu kenyataan di lapangan,” tuturnya.
Guna menangani permasalahan tersebut, Sutiaji akan menggandeng pihak akademisi dalam hal ini perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran.
“Kalau arahan Pak Menteri, dokter itu tidak usah harus dapat izin praktik. Semester 8 atau berapa itu dia sudah bisa membantu kita,” imbuhnya.
Isoter sendiri ditujukan untuk pasien Covid-19 yang kesulitan untuk menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) sendiri.
“Tidak semua Isoman ditarik ke Isoter. Hanya digunakan masyarakat yang belum mampu melakukan Isoman,” tandasnya.(der)