Pihak SPI Bantah Ada Dugaan Kasus Pelecehan Seksual dan Eksploitasi Siswa

MALANGVOICE – Pihak SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu membantah adanya kasus dugaan pelecehan seksual dan eksploitasi ekonomi pada para siswa.

Recky Bernadus Surupandy, selaku kuasa hukum JE, membatah atas semua tuduhan yang ditujukan kepada kliennya.

“Semua tuduhan itu tidak benar. Saat ini kami tengah mengumpulkan bukti-bukti, dan keterangan-keterangan. Karena jika memang terjadi kekerasan seksual, fisik dan eksploitasi ekonomi pasti juga bakalan dikeroyok oleh warga dan sudah bubar sejak dulu,” ucapnya, Jumat (4/6).

Menurut Recky, Sekolah SPI tersebut bukanlah sekolah yang tertutup untuk akses informasi dari luar, karena di SPI juga ada pegawai-pegawai dari luar. Karena itu siswa bisa berkomunikasi secara langsung atau berkomunikasi dengan para tamu-tamu yang datang.

“Kalau memang benar terjadi hal itu (dugaan eksploitasi ekonomi, red), apa sulitnya untuk mengadu kepada mereka (tamu atau pegawai dari luar, red). Apalagi, Sekolah SPI berkomitmen untuk menolak kekerasan terhadap anak,” jelasnya.

Meski kliennya atau pihak sekolah belum mendapat panggilan, lanjut Recky, dirinya telah menyiapkan dan mengumpulkan sejumlah alat bukti sebagai bahan pembenaran jika kliennya tidak melakukan hal yang dilaporkan Komnas PA tersebut.

“Hingga saat ini belum ada pemanggilan, baik itu pihak sekolah atau terlapor,” jelasnya.

Baca Juga: Tiga Korban Melaporkan Dugaan Kekerasan Seksual SPI, Ini Jawaban Polda Jatim

Untuk itu, tambah Recky, dirinya meminta kepada seluruh pihak dan khalayak luas agar dapat menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Proses hukum biar berjalan, jangan mengeluarkan pendapat ataupun opini-opini yang tidak dapat dipertanggungjawabkan yang mana
hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi kliennya,” pintanya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Polda Jatim hingga saat ini telah menerima 14 laporan atas kasus dugaan pelecehan seksual dan eksploitasi ekonomi tersebut.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait