MALANGVOICE – Kegiatan UKM Pagar Nusa UIN Malik Ibraihim Malang yang menewaskan dua mahasiswa, ternyata tanpa pemberitahuan atau koordinasi dengan PCNU Pagar Nusa Batu.
Wakil Ketua PCNU Pagar Nusa Kota Batu, M. Musrifyn mengatakan UKM Pagar Nusa UIN tak memberi kabar tentang kegiatan pembaiatan itu. Ia juga mengungkapkan UKM Pagar Nusa UIN juga tak memberi kabar pada PCNU Pagar Nusa Kota Malang juga.
“Sekadar WA atau datang ke kami tidak ada sama sekali. Bahkan ke lembaga kampus saja tidak,” ujarnya pada Malangvoice.com, Selasa (9/3).
Pihaknya tak bisa bertanggungjawab terkait hal ini karena tak ada kabar pelaksanaan kegiatan. Ia juga membeberkan tidak tahu bagaimana kegiatan pembaiatan yang diselenggarakan UKM Pagar Nusa UIN.
“Kalau membari kabar pasti kami turun tangan untuk meberikan pengawasan. Karena mereka tidak ada kabar ya akhirnya jalan sendiri,” paparnya.
Ia menyesalkan kejadian ini, lantaran dari Pimpinan Cabang, Rayon, Ranting dan seterusnya masuk dalam satu organisasi. Seharusnya jika ada kegiatan memberi kabar agar bisa berkoordinasi.
“Karena kami memegang wilayah Kota Batu sehingga kami tahu betul medan di Kota Batu. Kalau memberi kabar kan kami bisa memberi tahu mana yang aman mana yang tidak,” katanya.
Ia menegaskan pihaknya menerima siapapun yang datang. Asalkan memberi kabar, bahkan tanpa suratpun tidak apa-apa, yang paling penting harus memberi kabar.
“Jadi tidak main selonong begitu saja. Kalau ada kejadian seperti ini kan kami tidak bisa bertanggung jawab,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah normal jika ada kegiatan fisik selama 10 jam pada pembaiatan anggota baru. Ia menjawab tidak.
“Setiap ujian kenaikan tingkat semuanya berbeda-beda, tergantung pelatihnya. Semua sesuai dengan tingkatannya,” tambahnya.
Karena tidak ada kabar yang diberikan, pihaknya tidak bisa memberikan dukungan hukum pada UKM Pagar Nusa UIN. Hanya bisa melakukan support moral.
“Kami menunggu korban di rumah sakit sampai didatangi keluarganya. Kami tidak lepas tangan begitu saja meskipun ini bukan tanggung jawab kami,” imbuhnya.
Mengenai evaluasi musibah ini pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PCNU Pagar Nusa Malang Raya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Sebenarnya kami sudah selalu berkoordinasi. Kampus itu kan masuk rayon, mereka tahu hasil koordinasinya bagaimana,” tandasnya.
Pernyataan dari Pagar Nusa ini menyusul peristiwa tewasnya dua mahasiswa saa mengikuti pembaiatan anggota baru UKM Pagar Nusa Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Malang. Kedua korban tewa pada hari Sabtu (06/03) di Coban Rais, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Kedua korban itu adalah Moh Faishal Lathiful Fahri, mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN asal Lamongan. Miftah Rizki Pratama, mahasiswa Tadris Matematika asal Bandung.(end)