MALANGVOICE – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro berjalan selama 10 hari memberikan dampak baik. Terlihat dari penurunan jumlah pasien covid-19 yang dirawat di RSSA Malang.
Menurut penjelasan Direktur Utama RSSA Kota Malang, dr Kohar Hari Santoso, penurunan jumlah pasien itu terlihat dari jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) sepekan lalu berada di angka 43,4 persen, sedangkan data pekan ini berada di angka 39 persen.
“Akhir-akhir ini memang ada penurunan jumlah pasien. Yang jelas berseiring ada kegiatan PPKM, jumlah kasusnya menurun,” ungkapnya, Kamis (18/2).
Sementara itu, Kohar bersama jajarannya melakukan pemantauan dari data keluar masuk pasien kebanyakan berada pada usia produktif. Dan mayoritas pasien yang dirawat di RSSA berasal dari daerah Malang Raya, sisanya dari luar daerah.
“Kami juga melihat antara pasien yang keluar dari RS dengan jumlah yang masuk sekarang lebih banyak yang keluar dari RS. Yang keluar itu usianya banyak di usia produktif, itu paling banyak usia 30 tahun,” ujarnya.
Namun, Kohar mengatakan untuk jumlah data pasien perharinya itu selalu mengalami perubahan.
“Untuk jumlah rata-rata perharinya itu kan fluktuatif jadi saya belum bisa memastikan datanya,” tuturnya.
Meski begitu, dirinya sudah menyiapkan langkah antisipasi jika nantinya ada lonjakan pasien yang masuk ke RSSA Malang, seperti menyiapkan beberapa ruangan untuk dijadikan ruang incovit.
Selain itu, Kohar juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi peraturan tentang penerapan protokol kesehatan secara ketat, agar terhindar dari covid-19.
“Makanya titip ke masyarakat, kita tidak bisa menyelesaikan Covid-19 dengan hanya menambah tempat tidur saja. Maskernya tolong dipakai. Cuci tangan rajin. Jangan berkerumun. Jaga imunitas, jangan begadang,” pungkasnya.(der)