Krim Pemutih Kikis Kulit Seperti Ampelas

dokter dita

MALANGVOICE – Bagi sebagian perempuan Indonesia, putih adalah simbol cantik. Tak heran jika kemudian di pasaran banyak beredar krim-krim pemutih berbagai merek yang menawarkan kulit putih dalam waktu yang instan.

Praktisi kesehatan dan kecantikan perempuan, Dr Nanditya Ika Faramita MMrs, mengatakan, seringkali perempuan membeli produk pemutih kulit tanpa melihat dulu kandungan di dalamnya.

Padahal, tak sedikit dari produk kecantikan tersebut yang mengandung komposisi berbahaya karena dibuat tanpa resep dokter.

“Yang ditawarkan adalah kulit putih instan. Padahal itu berbahaya. Penggunaan beberapa zat kimia pada kulit secara terus menerus justru akan menimbulkan flek hitam, peradangan dan berakhir dengan kanker kulit,” kata perempuan berjilbab tersebut.

Ia menjelaskan, kulit memiliki beberapa lapisan. Penggunaan krim menurut anjuran dokter biasanya disarankan seminggu dua kali. Sayangnya, karena ingin tampil cantik, maka dipakailah setiap hari.

Pada proses tersebut kemudian terjadi peradangan pada kulit. Krim pemutih bekerja seperti ampelas, dimana dia akan mengikis kulit sehingga terjadi penipisan.

Lapisan terluar kulit yang biasanya melindungi tubuh dari paparan ainar matahari, akan mwnipis dan hilang.

Efek yang bisa dilihat adalah, wajah yang lebih putih, mengilap, cenderung kemerahan karena mengalami peradangan dan timbul flek hitam.

“Apabila kulit terkikis, maka dia akan lebih sensitif. Jika diteruskan, maka akan terjadi kanker kulit,” tegas dia.

Pemakaian krim pemutih sejatinya diperbolehkan, hanya saja perlu diperhatiakn beberapa hal, seperti mencari produk yang telah mendapatkan label dari BPOM.

“Jika sudah dilabeli BPOM berarti dia aman untuk dipakai karena sudah melalui uji klinis,” kata dia.

Selain itu, sebaiknya konsultasikan produk kecantikan tersebut dengan dokter yang berkompeten di bidangnya. Konsultasi menjadi sangat penting karena bisa jadi, ada kandungan dalam produk kecantikan yang membuat alergi.

“Produk kecantikan alami kadang juga bisa membuat alergi. Jadi peran dokter dalam memilih produk pemutih kulit sangat penting,” imbuhnya.