Ekskavasi Situs Pendem Dilanjut November 2020

MALANGVOICE – Teka-teki sejarah usai ditemukan konstruksi bangunan diduga candi di Desa Pendem, Kota Batu pada Februari 2020 belum terungkap. Pemerintah Kota Batu bersama Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur akan melakukan ekskavasi lanjutan pada November 2020.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Batu, Winarto Ekram mengungkapkan pihaknya sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 200 juta. Anggaran tersebut akan digunakan untuk sarana prasarana, pelebaran jalan serta pembangunan gapura.

Dia menjelaskan dengan anggaran tersebut juga diharapkan dapat dikelola semaksimal mungkin. Salah satunya dengan mengupayakan pembangunan fisik dengan rencana untuk dijadikan objek wisata cagar budaya.

”Terkait ekskavasi lanjutan, sudah kami koordinasikan dengan BPCB Jatim. Harapan kami, adanya situs ini bisa menjadi tempat wisata cagar budaya di Kota Batu,” ungkapnya.

Selain mempersiapkan beragam keperluan sarana dan prasarana. Winarto mengungkapkan juga merencanakan melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan warga setempat terkait ganti rugi tanah terdampak di sekitar lokasi.
”Terkait rencana itu (ganti rugi tanah). Kami masih menunggu ekskavasi lanjutan pada November ini,” terangnya.

Sementara itu, Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho menyampaikan untuk ekskavasi lanjutan situs pendem itu direncanakan dimulai tanggal 9-18 November 2020. Dia mengatakan ekskavasi lanjutan ini untuk mengetahui keseluruhan struktur bata diduga candi Pendem ini serta mengungkap teka-teki sejarahnya.

”Sebelumnya, kami kan sudah melakukan ekskavasi dengan galian sekitar luas 100 m2 dan kita menemukan bangunan induk. Dari prediksi kami, kemungkinan ada bangunan lain yang mengelilinginya,” terangya.

Sebagaimana diketahui, BPCB Jawa Timur sudah melakukan ekskavasi pada Februari 2020 lalu. Hasil eskavasi didapati Sumuran berukuran 210 cm x 210 cm di tengah struktur bata diduga situs Pendem ini.

Adanya temuan itu menandakan struktur bata diduga bangunan candi situs Pendem dan merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 9. Dengan acuannya yaitu struktur bata tebal dan lokasinya berdekatan dengan prasasti Sangguran.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait