MALANGVOICE – Usai ditetapkan sebagai Pasangan Calon (Paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang pada Selasa (13/10), Heri Cahyono alias Sam HC dan Gunadi Handoko, dari jalur perseorangan dengan mengusung tagline Malang Jejeg, tetap optimistis menang.
“Dalam Pilkada ini, Malang Jejeg jelas dapat nomor urut 3. Walau dipotong 18 hari untuk berkampanye sebenarnya tidak ada masalah buat kami,” ucap Ketua tim kerja Malang Jejeg, Soetopo Dewangga.
Menurut Topo, Malang Jejeg sudah memiliki basis masa yang kuat karena sudah jauh-jauh hari terjun langsung menyapa masyarakat.
“Ketika pertemuan terbatas, yang paling mungkin blusukan. Kita sudah melakukan blusukan ketika membangun struktur, dan saat mencari KTP dukungan,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Topo, Malang Jejeg sudah satu setengah tahun lalu melakukan blusukan dan pertemuan terbatas dengan tajuk sambang dulur yang dilakukan hanya kepada struktur Malang Jejeg.
“Sambang dulur itu untuk menguatkan struktur saja, pihak-pihak di luar struktur tidak kami datangi,” jelasnya.
Untuk itu, tambah Topo, saat ini Malang Jejeg tinggal memantapkan saja, dan mempersiapkan tahapan-tahapan Pilkada Kabupaten Malang selanjutnya.
Sebagai informasi, masa kampanye Malang Jejeg terpotong 18 hari. Pasalnya Paslon-paslon lainnya sudah melakukan start berkampanye sejak 26 September 2020 lalu, namun masa tenang bagi ketiga Paslon tetap disamakan, yaitu pada tanggal 5 Desember 2020 mendatang.
Dengan begitu, dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Malang, terdapat 3 Paslon Bupati-Wakil Bupati Malang, yakni Nomor urut 1, Paslon HM Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) yang diusung oleh koalisi Malang Makmur gabungan dari 6 partai (PDI-P, PPP, NasDem, Gerindra, Demokrat, dan Golkar).
Sedangkan, Paslon Bupati-Wakil Malang Nomor urut 2, Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub) diusung partai Politik PKB dan Hanura. Disusul Nomor urut 3, yang merupakan Paslon dari jalur perseorangan, Heri Cahyono-Gunadi Handoko, dengan tagline Malang Jejeg.(der)