MALANGVOICE – Paguyuban PKL Pagi Pasar Besar menunda keinginan untuk direlokasi, dikarenakan pindahan pada bulan Suro tidak baik sesuai tradisi dan adat Jawa. Padahal rencana Pemkot Batu berencana merelokasi pedagang tersebut pada Sabtu (22/8).
Hal ini diungkapkan oleh, Ketua Umum PKL Pagi Rubianto. Menurutnya, menggelar acara pindahan pada bulan Suro tidak baik sesuai adat dan tradisi orang Jawa.
“Iya ditunda, karena ini bulan Suro kurang baik untuk orang Jawa kalau melakukan perpindahan ,” ungkap Rubianto, Jumat (21/8).
Lebih lanjut, kata Rubianto, jika nanti bulan Suro sudah berganti, maka bersama 1097 PKL akan siap direlokasi.
Sementara saat dikonfirmasi terkait keluhan lokasi yang kurang memadai beberapa waktu lalu, pihaknya menegaskan sudah ada kepastian tempat yakni tetap di halaman parkir depan Kantor KONI Batu (bagian Selatan Stadion Brantas).
Namun, kata Rubianto jika Himpunan Pedagang Pasar (HPP) akan menempati relokasi di tempat yang sama, PKL Pagi siap pindah di salah satu ruas Jalan Sultan Agung (Jalan Kembar).
“Kalau Jalan Kembar saya setuju, kemarin kan rencananya di barat Stadion, makanya kami tolak. Karena selain tempat terlalu kecil tidak muat menampung semua pedagang, konturnya juga miring,” tandasnya.
Sedangkan, terkait tempat pemindahan sesuai dengan komitmen bersama Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskoumdag) Kota Batu, terdapat tuntutan lain yakni tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan PKL. Meskipun belum ada perjanjian tertulis, Rubianto mengaku telah ada persetujuan secara lisan terkait dengan disediakannya sarana dan prasarana oleh Pemkot Batu.
“Masih secara lisan saja, intinya sudah tidak ada masalah. Tuntutan kami disetujui oleh Pak Eko (Kadiskoumdag) disaksikan oleh Pak Asmadi (Ketua DPRD Kota Batu). Baru nanti kalau di lahan relokasi sarana prasarana seperti kebutuhan air, listrik, toilet dan sebagainya sudah terpenuhi, baru kita MoU dengan dinas, kemudian pindah ke relokasi,” tegas Rubianto.
Sementara, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengungkapkan sedang mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan para pedagang. Sedangkan relokasi PKL Pagi telah disepakati di bagian selatan dari Stadion Brantas.
“Sekarang kami tengah mempersiapkannya. Relokasi pedagang nanti bakal berlangsung secara bertahap. Pertama adalah PKL Pasar Pagi sejumlah 1.097 pedagang. Kemudian dilanjut Himpunan Paguyuban Pedagang Pasar Unit I dan Pasar Buah,” ungkap Eko.
Selanjutnya, kata Eko, nantinya akan ada total 3.200-an pedagang di sekitaran stadion. Sementara untuk pasar buah akan direlokasi ke pasar sayur. Ia menambahkan Pemkot Batu sudah mengganggarkan sekitar Rp 3 miliar untuk kebutuhan relokasi.(der)