MALANGVOICE – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menilai Safe House Rusunawa Aparatur Sipil Negara (ASN) penerapannya sudah seperti Rumah Sakit Darurat Covid-19.
“Pelayanan yang diberikan para petugas medis sudah seperti di Rumah Sakit darurat, dokternya on call seperti dokter penyakit paru dan penyakit dalam, ada perawat yang stanbay juga,” ungkapnya, saat mengunjungi persiapan Rusunawa ASN sebagai safe house, Kamis (14/5).
Menurut Khofifah, penanganan di Rusunawa ASN sudah bagus dan lengkap, bahkan juga dikerahkan psikolog untuk mengurangi rasa stress para pasien. Ini seperti yang ada di Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Jakarta.
“Di sini juga ada psikolog dengan pendekatan Psycho Sosial Therapy dengan mengarahkan para perawat untuk selalu menyapa para pasien dan juga mengadakan kegiatan berjemur bersama. Jadi para pasien tidak merasa stress. Ini cukup bagus,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan, penggunaan Rusunawa ASN ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang.
“Ini upaya kami, Corona itu wabah bukan aib,” tegasnya.
Di sisi lain, Plt Direktur Utama RSUD Kanjuruhan sekligus Penanggung Jawab Safe House Rusunawa ASN, Dian Suprojo mengatakan pasien yang berada di Safe House Rusunawa ASN yang berjumlah 54 kamar ini siap ditempati oleh para pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang.
“Ada 54 kamar, 1 kamar bisa buat 2 orang. Yang disini untuk pasien yang tidak ada sesak nafas atau gejala yang berat lainnya yang membutuhkan ventilator udara, agar tidak terjadi penumpukan di Rumah Sakit rujukan,” tukasnya.(Der/Aka)