MALANGVOICE – Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang kembali menyelenggarakan Anugerah ASN untuk yang ketiga kalinya.
Ajang yang digelar untuk memberikan motivasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, agar dapat senantiasa meningkatkan kualifikasi, kompetensi, serta kinerja dengan baik.
Kegiatan pemberian apresiasi ini diikuti sebanyak 180 peserta ASN/PTT di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkup Pemkab Malang.
Dalam kesempatan itu, Bupati Malang HM Sanusi, menyampaikan dengan adanya Anugerah ASN ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk dapat menciptakan budaya kerja yang kompetitif di instansi Pemkab Malang, sehingga ASN terus berupaya untuk meningkatkan dirinya agar menjadi SDM yang unggul.
“Penganugerahan ini diberikan kepada ASN/PTT yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan melampaui ekspektasi organisasi,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Sanusi, dirinya lebih menyukai ASN yang mengedepankan kinerja ketimbang ASN yang hanya mengutamakan penampilan, dan uangan sampai terjadi perpecahan satu dengan y lain.
“Kerjakan tugas melebihi dari yang ditentukan. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memotivasi kerja, disiplin pegawai, dan mengembangkan sikap keteladanan ASN, serta mendorong semangat untuk melahirkan karya terbaik bagi bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Pemkab Malang, Nurman Ramdansyah, mengatakan jika awalnya ada 180 ASN yang mengikuti penjaringan ASN Award tahun ini. Setelah melalui seleksi internal, jumlah itu menyusut menjadi 80 ASN dan terakhir menjadi 11 orang saja.
“Sebelas orang ini yang berhak masuk babak grand final. Berbeda dari tahun sebelumnya, kita juga adakan spesial kategori. Spesial kategori ini untuk semuanya, termasuk pegawai tidak tetap, pegawai lepas. Ini sebagai bentuk apresiasi kita, karena pengabdian mereka yang luar biasa,” ucap Nurman.
Nurman menuturkan, spesial kategori itu memang sengaja diadakan karena melihat kerja keras dan dedikasi para pegawa tidak tetap juga pegawai lepas.
“Pengamatan kami, bahkan teman-teman ada yang sampai menginap disini (Pendopo), karena harus menekan biaya transportasi, jadi ikut menjadi penjaga disini,” tukasnya.(Der/Aka)