MALANGVOICE – Dalam mempersiapkan revolusi industri 4.0, tak sedikit perusahaan yang memiliki pertimbangan untuk merekrut tenaga kerja. Selain terampil dalam bidangnya, penguasaan bahasa juga mempengaruhi kriteria.
Untuk itu, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Seminar Nasional Industri Bahasa (SNIB) 2019 bertemakan Industri Bahasa dalam Era Industri 4.0 pada 31 Agustus kemarin.
Kepala UPT Bahasa Polinema, Lia Agustina mengatakan jika prioritas industri tentunya mencari calon pekerja yang memiliki banyak kecakapan. Seperti kemampuan menganalisa, menguasai teknologi, mampu berkomunikasi, kemampuan membaca data, menganalisis dan mengakses informasi di dunia digital.
“Terlebih memiliki bahasa pengantar dan komunikasi, ini sesuai masing-masing kriteria industrinya. Peran penerjemah, ahli bahasa, dan yang berkaitan dengan bahasa berperan penting sebagai pengambilan keputusan,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya seminar nasional industri bahasa ini, para pengajar, peneliti dan praktisi dapat saling bertukar ide dalam menghadapi budaya baru. “Kami harap bisa muncul banyak inovasi agar memberi dampak terhadap pengajaran bahasa,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur II Polinema, Anggit Murdani mengatakan, pertemuan para akademisi dan peneliti bahasa diklaim mampu menciptakan atmosfer yang sangat bagus untuk mempersiapkan para mahasiswa di dunia kerja.
“SNIB merupakan bentuk manifestasi dari berbagai kampus di berbagai daerah. Ada yang dari Manado, Banjarmasin, Medan dan beberapa kampus di Jawa dan Jakarta, dan ini peluang bagus mahasiswa untuk belajar lebih dalam terkait bahasa asing untuk persiapan dunia kerja,” paparnya.
Ia pun berharap SNIB kali ini mampu memberikan inspirasi kepada para peneliti bahasa. “Tujuan seminar ini untuk melengkapi apa yang didapat dalam penelitian. Sharing ilmu disini untuk meningkatkan kualitas penelitian kami,” tandasnya.(Der/Aka)