MALANGVOICE – Peringatan malam satu Suro atau malam Tahun Baru Hijriah telah dilakukan Sabtu (31/8) kemarin. Peringatan tersebut juga menandai pergantian tahun Hijriah.
Seperti diketahui, biasanya digelar sejumlah tradisi dan pagelaran budaya. Tentunya untuk merayakan malam yang dianggap sakral tersebut.
Nah, setiap wilayah di Kota/Kabupaten di Indonesia memiliki beragam tradisi. Berikut ini tradisi unik yang rutin diadakan di 5 kota.
1. Tradisi Mubeng Benteng (Yogyakarta)
Di Yogyakarta setiap malam satu suro dilakukan dengan tradisi mengelilingi benteng. Tradisi ini cukup dikenal dengan sebutan Mubeng Benteng. Nanti dalam pelaksanaan tersebut biasanya akan membawa benda pusaka sambil mengelilingi benteng kerato serta melakukan tapa bisu. Tapa bisu merupakan berjalan tanpa mengeluarkan sepatah kata atau kata lain membisu. Ritual ini bertujuan bentuk dari sebuah perenungan dan intropeksi diri dalam pergantian tahun
2. Mengelilingi Keraton (Surakarta)
Berbeda dengan di kota Yogyakarta, kalau di Surakarta ia juga mengadakan tradisi rutin setiap malam satu suro dengan mengelilingi Keraton Surakarta sambil membawa hewan kerbau dalam kirab. Kerbau yang dibawa juga bukan sembarang kerbau, yakni kerbau bule keturunan Kiai Slamet.
3. Kungkum atau Berenang (Semarang)
Jika di Yogyakarta dan Surakarta mengelilingi keraton, di Semarang melakukan tradisi malam satu suro dengan melaksanakan kungkum atau berenang. Tempat yang biasa dilakukan untuk berendam itu di Tugu Soeharto, Kampung Bendan Nduwur.
4. Berjalan Kaki Membawa Gunungan (Temanggung)
Masyarakat di Desa Traji, Parakan, Temanggung, biasanya mengadakan malam satu suro itu dengan berjalan kaki dari balai desa menuju sendang sambil membawa gunungan yang berisi hasil bumi. Kemudian kalau sudah sampai di sendang, Lurah Traji dan istrinya akan melakukan ritual pernikahan adat Jawa dengan menggunakan busana pengantin yang lengkap. Gunungan yang berisi bumi nantinya akan direbutkan oleh masyarakat setempat.
5. Kirab Mengelilingi Desa (Malang)
Di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, malam satu Suro dimeriahkan dengan kirab mengelilingi desa. Rombongan kirab ini nantinya akan menggunakan pakaian adat Jawa dan membawa gunungan yang akan diperebutkan warga yang menyaksikan.(Hmz/Aka)