MALANGVOICE – Ratusan jamaah Khong Hu Cu, Tao dan Buddha Mahayana rayakan Imlek 2570 dengan sembahyang di Kelenteng Eng An Kiong Malang, Selasa (5/1).
Humas Klenteng Eng An Kiong, Bunsu Anton Triyono mengatakan, jika perayaan Imlek dengan shio babi tanah ini merupakan sebuah bentuk kebahagiaan dan rasa syukur.
“Imlek itu artinya sebuah budaya menyambut musim semi di bumi belahan utara (Cina). Untuk itu kami rayakan dengan sembahyang dan bersyukur kepada Tuhan atas karunianya akan datangnya musim semi,” ujarnya.
Mengingat adanya musim semi, menjadikan tumbuhan yang jadi bahan pangan semakin tumbuh subur.
Selain itu, dikatakan pula, shio babi tanah atau yang kerap disebut oleh kaum Tionghoa sebagai babi kayu ini juga memiliki filosofi sebagai tahun uang alias keberuntungan dan keberhasilan.
“Kami menyebutnya tahun babi kayu, dan tahun ini merupakan tahun keberhasilan. Serta diharapkan kita tidak individu selalu diberikan keberuntungan,” katanya.
Perlu diketahui, sebelum beribadah di Kelenteng. Sebelumnya, jamaah juga sempat beribadah di rumah masing-masing. Kemudian usai pulang dari kelenteng akan berlanjut menjadi ajang kumpul bersama keluarga dan sanak saudara.
“Karena jamaah kan banyak, dan mereka sembahyang di rumah untuk mendoakan para leluhurnya. Ya sama seperti agama-agama lainnya,” pungkasnya.(Hmz/Aka)