MALANGVOICE – Ulah pengunjung Batu Secret Zoo Jatim Park 2 yang menyemburkan uap vape ke primata Red Tailed Guenon mendapat sorotan banyak pihak, selain netizen para komunitas vapor turut berkomentar.
Salah satu anggota komunitas vape Good Cloud Malang, Frisky Afriansyah, sangat menyayangkan aksi David yang sempat viral tersebut. Menurutnya ada etika menggunakan vape yang harus dituruti.
Dikatakannya, saat menggunakan vape lebih baik tidak di tempat umum, seperti di dalam angkutan umum, dekat ibu hamil, tidak berbagi drip tip, dan stay low profile.
“Kalau di tempat terbuka baiknya hembuskan uap vape ke atas atau bawah. Tentu juga memperhatikan arah angin agar tidak mengganggu orang lain,” kata Frisky yang juga pemilik store Vape Box.
Seperti merokok, vaping juga memperhatikan larangan di tempat umum. Sehingga apabila ada larangan tersebut sebaiknya tidak menggunakan vape.
“Peralatan vape dan mods sebaiknya dijauhkan dari anak-anak. Itu juga penting karena menjaga keselamatan,” ujarnya lagi.
Meski vape digunakan sebagai pengganti rokok, namun vape juga tidak menyehatkan. Ia mengimbau masyarakat baiknya tidak mencoba keduanya.
Seperti diketahui, aksi David yang menyemburkan uap ke primata di Batu Secret Zoo Jatim Park 2 sempat viral di media sosial. Ia kemudian meminta maaf lewat akun pribadinya dan melakukan klarifikasi langsung kepada awak media. David mengaku iseng melakukan hal tersebut.
Sementara hewan langka asal Afrika itu segera dikarantina untuk mengetahui efek uap vapor tersebut. (Der/ulm)