Unikama Ricuh Lagi, Fasilitas Kampus Dirusak

Kericuhan di Unikama. (Istimewa)
Kericuhan di Unikama. (Istimewa)

MALANGVOICE – Suasana di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali tegang. Ketegangan terjadi antar dua kubu yang saling mengklaim sebagai pengurus PPLP PT PGRI Unikama. Beberapa oknum sempat melakukan tindakan anarkis, merusak fasilitas kampus dan membawa sajam.

Menurut informasi di lapangan, ketegangan ini berkaitan dengan rencana wisuda yang akan digelar Unikama, Sabtu depan (5/5). Dari keterangan kubu Cristea Frisdiantara melalui Waka PPLP PT PGRI versi Cristea Frisdiantara, Slamet Riyadi, tindakan anarkis ini diawali dari kubu PPLP PT PGRI versi Soeja’i dengan melakukan perusakan fasilitas kampus dan membawa senjata tajam (sajam).

“Mereka (Kubu Soeja’i) ini akan menggelar wisuda. Tapi kami tolak. Soalnya kalau wisuda digelar, Kemenristek Dikti ini mencabut izin operasional Unikama,” jelas Slamet.

Atas kejadian ini, pihaknya akan melaporkan beberapa orang yang berada dikubu Soeja’i. Di antaranya Pieter Sahertian (Rektor), Joice Soraya (Warek 3), Mia Safitri (Kajur Hukum) dan Dedy Budiono selaku Biro Administrasi Umum Bidang Sarpras.

Terkait dugaan pengguan preman, Slamet Riyadi mengaku hanya meminta bantuan security outsourcing untuk menghindari terjadinya bentrok.

“Jadi kami tidak menyerang, hanya bertahan saja,” jelasnya.

Sementara itu, kubu Soeja’i melalui Rektor Pieter Sahertian mengakui bahwa pihaknya memang akan melangsungkan wisuda. Pasalnya, ia tidak ingin konflik yayasan ini merugikan mahasiswa.

“Kami tidak melanggar, poin dari sanksi – sanksi itu sudah kami pelajari. Dan yang perlu diketahui, sanksi dari Dikti turunnya setelah mahasiswa melakukan yudisium. Jadi tidak ada larangan untuk wisuda,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian berhasil mengendalikan suasana menjadi kondusif. Didapat kabar bahwa ada beberapa oknum yang diamankan karena diduga sebagai provokator.(Der/Ak)